Harianjogja.com, JOGJA—Johor Darul Ta'zim (JDT) terang-terangan menyalahkan Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) setelah tiga pemain naturalisasi mereka dijatuhi sanksi oleh FIFA. Skorsing ini datang akibat pelanggaran serius terkait proses naturalisasi dan penggunaan dokumen palsu.
BACA JUGA: JDT Pilih Fokus Machida Zelvia
Komite Disiplin FIFA pada Jumat (26/9/2025) resmi menjatuhkan hukuman keras kepada tujuh pemain naturalisasi yang membela Timnas Malaysia dan FAM. Karena mereka dianggap melanggar Pasal 22 Kode Disiplin FIFA (FDC) terkait pemalsuan dan penggunaan dokumen palsu.
FIFA menghukum FAM dengan denda sebesar CHF 350.000 (setara dengan kurang lebih Rp7,3 miliar). Selain itu, tujuh pemain Timnas Malaysia dikenai denda masing-masing CHF 2.000.
Selain denda, ketujuh pemain tersebut juga dijatuhi larangan berpartisipasi dalam seluruh aktivitas sepak bola selama 12 bulan, terhitung sejak tanggal pemberitahuan keputusan.
Padahal, tiga dari tujuh pemain yang dihukum FIFA adalah pemain kunci JDT. Ketiga pemain itu adalah Hector Hevel, Jon Irazabal, dan Joao Figueiredo. Absennya mereka segera terasa di lapangan dan berdampak kepada hasil imbang 0-0 saat JDT melawan Machida Zelvia (klub Jepang) di Liga Champions Asia pada Selasa (30/9/2025).
Alhasil, klub berjuluk Harimau Selatan ini lantas melayangkan kritik keras. Mereka menyalahkan FAM karena dianggap melakukan kesalahan fatal dalam proses penyerahan dokumen naturalisasi, yang berujung pada skorsing pemainnya.
"Klub Sepak Bola Johor Darul Ta'zim (JDT) kecewa atas terjadinya kesalahan teknis dalam proses penyerahan dokumen oleh Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) yang mengakibatkan skorsing tiga pemain tim nasional Malaysia yang bermain untuk JDT," kata Direktur Utama JDT, Luis Garcia.
Garcia mendesak agar FAM segera bertindak cepat untuk menyelesaikan masalah ini, agar hukuman ketiga pemain JDT dapat dicabut dan mereka bisa segera kembali memperkuat tim.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News