Foto ilustrasi insinerator sampah. / Freepik
Harianjogja.com, JOGJA—Warga Kampung Pengok Kidul, Kelurahan Baciro, Kota Jogja, berkomitmen untuk mengolah sampah secara mandiri. Pengolahan sampah tersebut dilakukan untuk mereduksi sampah yang dibuang ke depo.
Ketua Kampung Pengok Kidul, Teta Wibowo Nindita menuturkan pengelolaan sampah perlu dilakukan mulai dari rumah tangga. Menurutnya, pengolahan sampah dari rumah tangga akan memberikan dampak signifikan terhadap pengurangan volume sampah yang ada. Untuk itu, dia terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mengolah sampahnya.
"Saat ini warga wajib memilah sampah organik dan anorganik di rumah masing-masing," katanya, belum lama ini.
Dia menilai pengelolaan sampah tersebut perlu dukungan aktif dari berbagai lini masyarakat, antara lain rumah tangga, transporter, dan bank sampah. Menurutnya, berbagai lini masyarakat tersebut memiliki peran masing-masing dalam mengolah sampahnya.
Dia menuturkan saat ini telah ada empat transporter yang bertugas mengumpulkan sampah setiap hari dari masing-masing RT. Dari para transporter tersebut, sampah yang telah terpilah dibawa ke tempat pengolahan terdekat.
BACA JUGA: Mataram Uji Coba Insinerator Zero Emisi, Solusi Cepat Atasi Sampah
"Transporter berhak untuk menolak sampah yang belum dipilah oleh warga," katanya. Sementara itu, menurutnya, di wilayahnya telah ada fasilitas untuk pengolahan sampah mandiri.
"Kami memiliki fasilitas pengolahan seperti dua unit biopori jumbo untuk sampah organik dan insinerator mini untuk residu," katanya.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, dia pun mendorong pengurus wilayah untuk mengedukasi warga tentang pentingnya memilah sampah.
"Dengan adanya sistem pengelolaan mandiri ini, diharapkan volume sampah yang dibuang ke TPA dapat berkurang drastis dan warga bisa lebih bertanggung jawab terhadap sampah yang mereka hasilkan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
