Nama Sekda Banyumas Dicatut Penipu, Ada yang Sudah Transfer Rp10 Juta

1 hour ago 1

Nama Sekda Banyumas Dicatut Penipu, Ada yang Sudah Transfer Rp10 Juta Ilustrasi penipuan. - Antara

Harianjogja.com, PURWOKERTO - Nama Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah,  Agus Nur Hadie dicatut penipu. Bahkan penipuan ini sudah memakan korban, yakni takmir masjid di Purwokerto, kabupaten setempat yang sudah mentransfer uang Rp10 juta. 

“Kebetulan korban juga bernama Agus, warga Kelurahan Kranji, Kecamatan Purwokerto Timur. Berdasarkan informasi yang saya terima, korban telah transfer sebesar Rp10 juta ke rekening yang diberikan pelaku,” kata Sekda Banyumas Agus Nur Hadie di Purwokerto, Senin siang.

Ia mengatakan kasus penipuan tersebut berawal saat korban menerima pesan melalui melalui aplikasi WhatsApp dari nomor tidak dikenal dengan foto profil Agus Nur Hadie.

Dalam pesan tersebut, pelaku memperkenalkan sebagai Agus Nur Hadie yang merupakan Sekda Banyumas. Bahkan, pelaku juga melakukan panggilan telepon untuk meyakinkan korban.

Oleh karena merasa dihubungi dan berbicara dengan Sekda Banyumas, korban pun mentransfer uang sebesar Rp10 juta ke rekening yang diberikan pelaku.

“Kasus penipuan dengan modus seperti ini sudah terjadi sekitar 4-5 kali, namun baru kali ini yang memakan korban,” kata Sekda Agus.

BACA JUGA: Gempa Bumi Magnitudo 3,6 Guncang Bantul Malam Ini

Sebelumnya, kata dia, salah seorang panitia pembangunan mushalla di Gumelar hampir mengirimkan uang ke rekening pihak lain dengan dalih syarat pencairan bantuan.

Dalam hal ini, kata dia, pelaku yang mengaku sebagai Sekda Banyumas menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Banyumas akan memberikan bantuan pembangunan mushalla sebesar Rp35 juta.

Akan tetapi sebelum bantuan tersebut dicairkan, lanjut dia, panitia diminta transfer sebesar Rp10 juta untuk kebutuhan panti asuhan melalui rekening yang diberikan pelaku.

"Ketika diminta mentransfer Rp10 juta ke panti asuhan, salah seorang takmir sempat menghubungi ke saya untuk mengatakan bahwa uangnya baru ada Rp5 juta. Dari situ saya tahu kalau nama saya dicatut," katanya.

Menurut dia, kasus percobaan penipuan tersebut telah dilaporkan ke Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas dan berdasarkan hasil penyelidikan, pelaku sempat diketahui berada di salah satu tempat persewaan komputer yang berlokasi di sekitar kampus Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto.

Akan tetapi ketika polisi mendatangi lokasi tersebut, kata dia, pelaku telah kabur.

“Untuk kejadian kali ini, saya juga akan melaporkan ke Polresta Banyumas,” katanya.

Terkait dengan hal itu, dia mengimbau masyarakat, khususnya takmir masjid dan panitia pembangunan tempat ibadah, tidak mudah percaya dengan tawaran bantuan yang mengatasnamakan dirinya.

"Saya hanya punya satu nomor WhatsApp, kalau ada pesan mencurigakan, jangan langsung direspons, bisa konfirmasi ke kecamatan, kepala desa, atau humas. Jangan sampai ada lagi takmir masjid yang tertipu," katanya.

Sementara saat dihubungi Sekda Banyumas melalui telepon, korban Agus Parsito mengatakan uang yang ditransfer ke rekening pelaku pada Sabtu (27/9) siang merupakan uang pribadi karena uang kas masjid sedang kosong.

“Saat menerima kabar bahwa akan ada bantuan untuk masjid, saya merasa sangat senang dan seperti dihipnotis, sehingga saya menuruti permintaan transfer tersebut,” katanya.

Sesaat setelah menyadari kejadian tersebut, dia segera mendatangi Sekretariat Daerah Banyumas namun tidak bisa bertemu dengan Sekda Banyumas karena Sabtu merupakan hari libur.

Sebelum mengakhiri perbincangan dengan korban, Sekda mengaku akan membicarakan dengan Bupati Banyumas untuk bisa memberikan bantuan berupa uang meskipun tidak sebesar yang ditransfer ke rekening pelaku.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |