Pemerintah Italia Apresiasi Rencana Perdamaian Trump di Gaza

2 hours ago 1

Harianjogja.com, ROMA—Italia menilai rencana perdamaian yang diajukan Presiden AS Donald Trump bisa menjadi titik balik berakhirnya perang di Gaza.

Pemerintah Italia menyebut proposal itu membuka jalan bagi rekonstruksi Gaza sekaligus memperkuat peluang perdamaian Israel-Palestina.

"Pemerintah Italia telah lama berkomitmen untuk mendukung semua upaya mengakhiri perang di Gaza dan mengamankan pembebasan para sandera," demikian pernyataan Kantor Perdana Menteri Giorgia Meloni, Senin (19/9/2025).

"Berakhirnya permusuhan juga krusial untuk mengatasi krisis kemanusiaan yang mengerikan yang berdampak pada penduduk sipil di Jalur Gaza, yang merupakan tragedi yang sama sekali tidak dapat dibenarkan dan tidak dapat diterima," lanjutnya.

Pemerintah Italia menyatakan bahwa proposal yang diajukan Trump dapat menjadi titik balik dalam proses ini, yang memungkinkan penghentian permusuhan secara permanen, pembebasan segera semua sandera, dan akses kemanusiaan yang penuh dan aman bagi penduduk sipil.

Rencana tersebut, yang disambut baik oleh Italia, menyajikan proyek ambisius untuk stabilisasi, rekonstruksi, dan pembangunan Jalur Gaza, dengan keterlibatan penuh mitra regional.

"Dalam konteks ini, Italia siap untuk menjalankan perannya, dengan koordinasi yang erat bersama Amerika Serikat dan mitra-mitra Eropa serta regional, dan berterima kasih kepada Presiden Trump atas upaya mediasi dan upayanya untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah," ucapnya.

BACA JUGA: Resmi Diluncurkan, Bus Inklusif Kulonprogo Layani Dua Rute

Oleh karena itu, Italia mendesak semua pihak untuk memanfaatkan kesempatan ini dan menerima rencana tersebut.

Hamas yang dinilai Italia memulai perang ini dengan serangan 7 Oktober 2023, kini memiliki kesempatan untuk mengakhirinya dengan membebaskan para sandera, dengan menerima untuk tidak berperan dalam masa depan Gaza, serta dengan melucuti senjata sepenuhnya.

Selain itu, Italia juga akan mendukung upaya Washington untuk memulai kembali dialog antara Israel dan Palestina guna menyepakati cakrawala politik menuju koeksistensi yang damai dan sejahtera.

"Perdamaian yang adil dan abadi di Timur Tengah dimungkinkan, dengan Negara Israel dan Negara Palestina yang hidup berdampingan secara damai dan aman, dan dengan normalisasi penuh Israel dengan negara-negara Arab dan Islam," demikian menurut pernyataan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |