Warga Poncosari Bantul Minta Dilibatkan Rencana Kampung Nelayan

2 hours ago 1

Warga Poncosari Bantul Minta Dilibatkan Rencana Kampung Nelayan Ilustrasi nelayan. Foto dibuat oleh AI - Freepik

Harianjogja.com, BANTUL—Rencana pembangunan kawasan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di Dusun Ngentak, Kalurahan Poncosari, Srandakan, memunculkan protes dari warga. Mereka menilai kurang dilibatkan dalam proses rembuk dan khawatir program tersebut berujung pada penggusuran rumah maupun usaha yang sudah lama berjalan.

Perwakilan warga Ngentak, Ridwan Surdianto, menegaskan masyarakat sebenarnya mendukung program pemerintah selama membawa manfaat nyata. Hanya saja, ia menilai keterbukaan informasi masih minim.

“Kita ini tidak benar-benar menolak program pemerintah. Cuma kadang ada sosialisasi yang kurang lengkap, jadi menimbulkan kesalahpahaman. Sekarang memang sudah lebih jelas, tapi poin kami sederhana. Setiap program pembangunan, sebesar-besarnya harus bermanfaat bagi masyarakat,” ucapnya, belum lama ini.

Ia menambahkan, sejak awal warga berharap bisa dilibatkan penuh dalam perencanaan, bukan hanya menerima informasi di tengah jalan.

“Kalau sejak awal ada rembuk bersama, tentu tidak akan muncul kegelisahan seperti ini,” imbuhnya.

BACA JUGA: Mataram Uji Coba Insinerator Zero Emisi, Solusi Cepat Atasi Sampah

Menanggapi hal itu, Lurah Poncosari, Suprianto, menegaskan pihaknya siap menjadi jembatan antara masyarakat dan pemerintah. Menurutnya, isu terkait rencana penggusuran pasar atau rumah warga hanyalah kabar lama yang tidak benar.

“Yang dimau warga adalah adanya rembukan. Jadi soal isu pasar dibatalkan atau penggusuran rumah, itu tidak benar. Itu hanya isu puluhan tahun lalu. Program yang baru ini justru terkait pembangunan Kampung Nelayan, yang masih tahap usulan dari pusat,” jelasnya.

Suprianto mengapresiasi forum dialog yang difasilitasi warga. Ia menilai kesempatan itu penting untuk meluruskan informasi sekaligus menjalin kesepahaman.

“Alhamdulillah warga antusias. Justru pertemuan seperti ini membantu pemerintah menyampaikan sosialisasi secara langsung sehingga tidak ada miskomunikasi lagi,” katanya.

Ia juga menepis isu soal adanya rencana menggusur 94 warung di kawasan setempat.

“Itu tidak benar. Kami tidak pernah menyampaikan hal seperti itu. Malah kalau KNMP terealisasi, justru bisa menambah ramai kawasan kuliner dan mendukung ekonomi warga,” tegasnya.

Lebih lanjut, Suprianto menjelaskan bahwa pengelolaan KNMP nantinya dijalankan oleh Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) sesuai kebijakan pemerintah pusat. Karena berbentuk koperasi, keanggotaannya terbuka bagi masyarakat Poncosari.

“Pihak koperasi sudah sosialisasi kepada warga agar ikut bergabung. Kalau menjadi anggota, otomatis warga punya peran dalam pengelolaan. Jadi bukan mengusir aktivitas ekonomi warga, tapi saling mendukung.”

“Intinya, semua pihak ingin program Kampung Nelayan benar-benar memberi manfaat sebesar-besarnya bagi warga Poncosari,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |