Menko AHY Respons Ponpes Sidoarjo Ambruk, Tegaskan Investigasi

2 hours ago 1

Menko AHY Respons Ponpes Sidoarjo Ambruk, Tegaskan Investigasi Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono. - Antara - Aprillio Akbar

Harianjogja.com, JAKARTA—Ambruknya musala Ponpes Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur,  mendapat sorotan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ia menegaskan akan menggelar investigasi untuk mencegah tragedi serupa.

“Kami sangat-sangat menyesalkan, ya, (ambruknya ponpes). Kami akan cek semuanya,” ucap AHY ketika ditemui setelah rapat Koordinasi Persiapan Indonesia International Sustainability Forum (ISF) 2025 di Kantor Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Jakarta, Rabu (1/10/2025).

Menurut AHY, insiden tersebut sekaligus menjadi pengingat soal pentingnya kualitas bangunan di Indonesia. Bangunan atau konstruksi dengan kualitas yang buruk tidak hanya berdampak kepada kenyamanan atau fungsi dari penggunanya, tetapi juga membahayakan keselamatan.

“Kami tentunya ingin lebih menginvestigasi lagi dan meyakinkan agar jangan sampai terjadi lagi seperti itu,” kata AHY.

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menyatakan, hingga saat ini tim penyelamatan gabungan menemukan 15 titik korban di bawah reruntuhan bangunan mushala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny yang ambruk pada Senin (29/9).

Dalam masa krusial atau selama 72 jam pertama pascakejadian, seluruh tim SAR gabungan akan terus memprioritaskan evakuasi terhadap tujuh korban berstatus merah dengan terus menyalurkan oksigen dan suplai makanan bahkan infus secara berkala.

BACA JUGA: Bus Gratis untuk Siswa Disabilitas di Kulonprogo Ringankan Orang Tua

Hingga kini, Kepala Subdirektorat Pengarahan dan Pengendalian Operasi (RPDO) Basarnas Emi Freezer menyebutkan, seluruh komunikasi dengan korban berstatus merah tersebut dilakukan menggunakan interaksi suara, sedangkan untuk interaksi secara visual tim SAR gabungan menggunakan kamera khusus yang mampu masuk ke celah-celah kecil di bawah reruntuhan.

Ada 11 korban yang berhasil dievakuasi dari bawah reruntuhan oleh tim SAR gabungan. Dari 11 korban tersebut, tiga di antaranya meninggal dunia, yaitu satu korban dilaporkan meninggal dunia di rumah sakit pada Senin (29/9/2025) dan dua lainnya pada Selasa (30/9/2025).

Sementara untuk jumlah pasti korban yang masih berada di bawah reruntuhan, pihak berwenang belum dapat memastikan secara akurat. Adapun dari jumlah 15 titik korban yang berhasil ditemukan hingga hari ini bukan merupakan jumlah pasti total korban yang masih berada di bawah reruntuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |