Geram Dana Tidak Cair, Nasabah Geruduk Rumah Bos BLN di Boyolali

1 hour ago 1

Geram Dana Tidak Cair, Nasabah Geruduk Rumah Bos BLN di Boyolali Nasabah koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN) dari Jawa Timur saat menggeruduk rumah bos BLN di Kelurahan/Kecamatan Mojosongo, Boyolali, Rabu (1/10/2025). (Solopos - Ni'matul Faizah)

Harianjogja.com, BOYOLALI-- rumah bos koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN) yaitu Nicholas Nyoto Prasetyo di depan perumahan Graha Sejahtera, Kelurahan Mojosongo, Kecamatan Mojosongo, Boyolali, digeruduk nasabah dari Jawa Timur pada Rabu (1/10/2025) sore.

Salah satu nasabah koperasi BLN dari Surabaya, Anton Sopahella, menyampaikan rombongan dari berbagai daerah di Jawa Timur seperti Malang, Nganjuk, Madiun, Kediri, dan sebagainya sengaja datang ke Jawa Tengah untuk mencari kejelasan tabungan mereka yang bagi hasilnya tak cair sejak Maret 2025.

"Kami ke sini untuk klarifikasi ke rumah Pak Nicho yang informasinya dia di sini. Ada puluhan orang di sini, kami minta pertanggungjawaban ke Pak Nicho selaku bos BLN. Janji manisnya mana, gara-gara Pak Nicho banyak korban yang meninggal," kata dia ditemui wartawan di lokasi.

Anton menjelaskan saat masuk ke rumah Nicho, ia terlebih dahulu meminta izin ke Kapolsek. Lalu, kunci rumah ternyata dititipkan ke Ketua RT. Mereka pun masuk bersama, akan tetapi tak bertemu dengan Nicholas.

Ia mengatakan rombongan nasabah dari Jawa Timur tiba sekitar pukul 13.00 WIB di kantor BLN Solo akan tetapi tak menemui hasil. Lalu, perjalanan dilanjutkan ke rumah Nicho yang ada di Boyolali akan tetapi juga tidak ketemu.

Banyak Nasabah Sakit dan Meninggal

Anton mengatakan setelah dari Boyolali, rombongan nasabah koperasi BLN Jawa Timur akan menuju rumah Nicho di Salatiga.

"Tujuan kami ke sini kan tentu mempertanyakan, kami kan korban dari koperasi BLN. Kami sudah banyak menabur [uang], tapi uangnya tidak kembali. Banyak korban lain bahkan sampai meninggal," jelasnya.

BACA JUGA: Drop karena Uang Bagi Hasil Macet, 2 Nasabah Koperasi BLN Meninggal Dunia

Ia berharap segera ada penyelesaian kasus tersebut. Mengingat sudah banyak nasabah yang jatuh sakit hingga meninggal. Ia juga menyayangkan Nicholas yang tidak muncul dan hal tersebut sangat merugikan nasabah.

Anton mengatakan total uang yang ia tabur di koperasi BLN Rp400 juta. Ia mengatakan menabung secara bertahap mulai dari Rp100 juta, Rp120 juta, Rp80 juta, dan Rp120 juta.

"Saya sendiri pada 6 Maret 2025 memasukkan uang Rp120 juta. Ternyata tanggal 15 Maret ada masalah, sehingga uang saya tidak kembali. Tidak dikembalikan sama sekali. Kami pertanyakan ke pengurus BLN, katanya nunggu info. Tapi sampai sekarang enggak balik," jelas dia.

Sementara itu di Salatiga, puluhan nasabah koperasi Bahana Lintas Nusantara (BLN) dari berbagai daerah menggeruduk rumah pimpinan Koperasi tersebut, yakni Nicholas Nyoto Prasetyo di Jalan Merdeka Selatan 54, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (1/10/2025) siang.

Puluhan nasabah datang di kediaman Nicholas sejak Selasa (30/9/2025) malam dengan menggedor-gedor pintu gerbang rumah. Tak hanya itu, mereka juga mencorat-coret tembok rumah besar warna putih milik Nicho tersebut dan menduduki rumah Nicho.
Tagih Hak Nasabah

Salah seorang korban, Moko, mengatakan kedatangan para nasabah ini bertujuan untuk silaturahmi kepada pimpinan BLN Nicholas Nyoto Prasetyo.

“Kita datang baik-baik untuk bertemu dengan Nicho, sebagai pengurus ketua BLN ini. Untuk menagih janji yang mana, katanya, 30 September 2025 akan diselesaikan,” terang Moko, Rabu (1/10/2025).

Namun sampai dengan hari ini, tidak ada realisasi dan penyelesaian terkait dengan uang penyertaan modal dari para nasabah. Selanjutnya, karena sudah buntu para nasabah mendatangi rumah Nicholas yang ada di Kota Salatiga.

“Jadi kami datang ke sini untuk menagih hak kami. Kita bukan mengambil punya Nicho, tapi kami meminta kembali (hak kita),” terang dia.

Dia menegaskan, kedatangan para nasabah dari berbagai daerah ini bukan kemauan sendiri. Namun menagih janji dari Nicho yang sebelumnya menjanjikan permasalahan akan diselesaikan terakhir tanggal 30 September 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : espos.id

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |