Foto ilustrasi kotak makan bergizi gratis, dibuat menggunakan Artificial Intelligence (AI).
Harianjogja.com, JAKARTA—Pemerintah memastikan evaluasi Kejadian Luar Biasa (KLB) Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dilakukan secara cepat dan menyeluruh.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan Zulkifli Hasan dalam konferensi pers terkait KLB MBG di Kantor Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Jakarta, Kamis.
"Pemerintah terus memastikan MBG aman, MBG adalah hak bagi seluruh warga negara agar menjadi generasi unggul. Pemerintah terus merespons cepat karena sesuai instruksi Presiden, kami akan memperbaiki sistem dan tata kelola MBG secara menyeluruh," ujar Zulhas.
BACA JUGA: Pemerintah Terapkan 3 Sertifikasi untuk SPPG untuk Cegah Keracunan
Zulhas menegaskan Badan Gizi Nasional (BGN) sudah menetapkan akan menutup seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang terbukti menyebabkan KLB.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menekankan pengawasan Program MBG juga akan melibatkan unit terbesar penerima.
"Unit paling besar ada di Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah [sekitar 450 ribu sekolah]. Kita melibatkan sekolah-sekolah penerima makanan ini untuk melakukan pengawasan penuh sebelum MBG disebarkan, mulai dari warna, bau, fisik, ada lendir atau tidak," kata Menkes Budi.
Menkes menambahkan setiap enam bulan sekali, penerima manfaat akan diupayakan diukur tinggi dan berat badannya untuk memastikan MBG tepat sasaran.
"Setiap enam bulan, penerima manfaat akan diukur tinggi dan berat badan, by name by address melengkapi cek kesehatan gratis anak sekolah," ujarnya.
Presiden RI Prabowo Subianto menugaskan sejumlah Kementerian dan Lembaga (K/L) terkait untuk memperkuat tata kelola BGN sebagai respons atas insiden keracunan menu MBG yang belakang terjadi di sejumlah daerah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara