Bulog Dorong Program MBG Gunakan Beras Premium dan Medium

2 hours ago 1

Bulog Dorong Program MBG Gunakan Beras Premium dan Medium Foto Ilustrasi sejumlah pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin (19/2/2024). - Antara - Erlangga Bregas Prakoso

Harianjogja.com, JAKARTA—Direktur Utama Bulog Ahmad Rizal Ramdhani menyebut beras Bulog wajib diserap Badan Gizi Nasional untuk program makan bergizi gratis (MBG). Bulog menyiapkan dua opsi penggunaan beras untuk MBG, yakni kualitas premium dan medium.

“Jadi sesuai dengan Inpres, Bulog itu menyiapkan bahan dasar, khususnya beras. Dan di Inpres itu tertuang wajib bahwa BGN untuk menyerap beras Bulog. Kami Bulog menyiapkan ada dua opsi, baik beras premium maupun beras medium,” kata Rizal saat ditemui di Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Kamis (2/10/2025).

Rizal menuturkan pihaknya menyerahkan penggunaan kualitas beras dengan mengikuti keputusan BGN. Kendati demikian, dia memastikan pihaknya akan menyajikan beras Bulog yang memenuhi syarat dan layak konsumsi untuk mendukung program MBG.

“Kami tawarkan ke beliau [BGN], terserah dari BGN akan menggunakan beras premium atau beras medium. Namun beras yang akan kami sajikan ini betul-betul berkualitas, higienis, sehat, dan memenuhi syarat dan layak untuk dikonsumsi oleh masyarakat,” terangnya.

Adapun jika nantinya BGN menggunakan beras Bulog, Rizal menuturkan bahwa beras tersebut akan tersedia di seluruh kabupaten/kota dan menyesuaikan kebutuhan setiap dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

Namun, Rizal menjelaskan bahwa hingga saat ini BGN belum sepenuhnya menggunakan beras Bulog. Kendati begitu, lanjut dia, Bulog kan mendorong agar BGN menggunakan beras Bulog sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpres). Dengan begitu, dia berharap program MBG bisa menjadi salah satu penyalur beras Bulog.

“Kami dorong, sesuai dengan Inpres Bapak Presiden bahwa diharapkan MBG itu menggunakan berasnya Bulog. Dan mudah-mudahan dengan adanya ini, kami akan buat tim terpadu ini, sesuai dengan rencana ada Keppres maupun Inpres-nya itu,” sambungnya.

BACA JUGA: 16 Calon PPPK Paruh Waktu di Sleman Mengundurkan Diri

Lebih lanjut, Rizal menambahkan untuk menjaga kualitas dan higienitas beras, Bulog akan menggunakan sejumlah prosedur teknis dan pemeliharaan beras secara berkala, mulai dari harian hingga triwulan.

“Kemudian ada juga upaya-upaya yang kami lakukan pengecekan secara random kualitas-kualitas tersebut. Sehingga diharapkan dari langkah-langkah kami yang bertingkat, bertahap, dan berlanjut ini bisa menyajikan beras-beras yang layak dan betul-betul sehat dikonsumsi oleh masyarakat,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengatakan Bulog memiliki dua skema penyerapan gabah dan beras, yakni skema cadangan beras pemerintah (CBP) dan komersial.

Dalam hal CBP adalah berupa beras kualitas medium, sedangkan skema komersial adalah kualitas premium. Menurutnya, kedua skema ini bisa menjadi opsi untuk penggunaan beras program MBG.

Namun, Arief menerangkan bahwa skema CBP dan komersial harus terlebih dahulu melalui rapat koordinasi terbatas (rakortas).

“Karena kalau yang CBP ini kan barang subsidi ya kalau subsidi jadi pemerintah itu perlu rakortas untuk memutuskan. Nantilah kalau misalnya itu udah ada nanti kami informasikan,” ujar Arief.

Namun, menurutnya, BGN lebih baik menyerap beras Bulog melalui ekosistem pangan yang dibangun pemerintah, yakni melalui Koperasi Desa/Kelurahan (KopDes/Kel) Merah Putih.

Selain itu, dia juga menilai program MBG juga bisa menggunakan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). “Iya ada kemungkinan [beras SPHP untuk MBG], tetapi harus dibuat ekosistem pangannya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |