Sosialiasai Pelaksanaan Kabupaten/Kota Sehat dan Perencanaan Kegiatan Tahun 2025-2026, di Ruang Bina Karya, Setda Kabupaten Magelang, Senin (21/7/2025). - Harian Jogja/Nina Atmasari
Harianjogja.com, MAGELANG-- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Magelang peran serta dari semua lapisan masyarakat untuk mewujudkan Kabupaten/Kota Sehat (KKS). Pemkab menargetkan capaian KKS Swasti Saba Wistara pada tahun 2027.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Magelang, Aji Bau yang mewakili Kepala Dinas Kesehatan menjelaskan Pemkab Magelang berupaya mewujudkan KKS Swasti Saba Wistara pada 2027.
"Ada sejumlah persyaratan minimal dalam kelembagaan yang harus dipenuhi yaitu Surat Keputusan (SK), sekretariat, rencana kerja tim dan anggaran," katanya, dalam kegiatan Sosialiasai Pelaksanaan Kabupaten/Kota Sehat dan Perencanaan Kegiatan Tahun 2025-2026, di Ruang Bina Karya, Setda Kabupaten Magelang, Senin (21/7/2025).
Saat ini, katanya, Kabupaten Magelang telah lolos verifikasi Kabupaten/Kota Sehat (KKS) atau Swasti Saba kategori Padapa di tingkat kabupaten dan provinsi. Untuk tingkat Pusat, Pemkab menunggu hasil verifikasi.
"Walaupun masih di grade 3 atau Swasti Saba Padapa, tetapi ini merupakan hasil perjuangan panjang selama 15 tahun," tambah Aji Bau.
KKS merupakan regulasi nasional sehingga menurutnya, Pemkab Magelang harus melaksanakannya. KKS dilaksanakan dengan tujuan tercapainya kondisi kabupaten/kota yang bersih, aman, nyaman dan sehat untuk dihuni, dan sebagai tempat bekerja bagi warganya dengan tercapainya program kesehatan bagi warganya dan sektor lainnya sehingga meningkatkan sarana dan produktivitas serta perekonomian masyarakat.
BACA JUGA: Jadwal Bus DAMRI Jogja-Semarang PP, Senin 21 Juli 2025, Berikut Titik Penjemputannya
Pemkab Magelang mengusulkan penghargaan Swasti Saba dalam KKS yang mengukur kelembagaan yaitu Tim Pembina, Forum KKS, Forum Kecamatan dan Pokja Desa/Kelurahan. Swasti Saba Padapa adalah capaian setiap tatanan 71-80%, Swasti Saba Wiwerda (81-90%), Swasti Saba Wistara (91-90%) dan Swasti Saba Paripurna yaitu mendapatkan penghargaan Swasti Saba Wistara dalam dua kali beruntun (2023 dan 2025) dengan penambahan penilaian.
Narasumber dalam kegiatan tersebut, yaitu Kabid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Bappeda dan Litbangda Kabupaten Magelang, Warsini mengungkapkan butuh kontribusi banyak pihak guna mewujudkan KKS di Kabupaten Magelang.
"KKS ini bukan hanya dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan tetapi semua SKPD bahkan sampai camat dan desa. Kami juga membutuhkan kontribusi semua lapisan masyarakat, dari pemerintah, masyarakat sampai dunia usaha," katanya.
Upaya mewujudkan KKS menghadapi tantangan seperti arus globalisasi, ancaman pandemi, teknologi, pembiayaan dan lain-lain.
"Masalah utamanya adalah masyarakat belum membiasakan perilaku hidup sehat. Dalam hal makanan, makan makanan yang higienis itu belum dibiasakan, masih suka beli makanan cepat saji," katanya.
Program KKS ini sesuai visi misi Bupati Magelang yaitu Aman, Nyaman, Religius, Unggul dan Sejahtera yang di diwujudkan melalui misi Mewujudkan Masyarakat Berpendidikan Berbudaya Berkarakter Berdaya Saing dengan Fokus pada Sumber Daya Manusia.
"Bidang kesehatan masuk di dalam visi tersebut, serta masuk dalam Sapta Cita yaitu Sehat Wargane," ungkapnya.
KKS, lanjutnya, diselenggarakan dengan memperhatikan fisik, ekonomi, sosial dan budaya. Penilaian dilakukan setiap dua tahun dan Kabupaten Magelang saat ini pada tingkatan Padapa yaitu memenuhi seluruh indikator pokok dan capaian indikator tatanan sebesar 71-80%.
Dalam kegiatan ini juga menghadirkan narasumber Kabid Administrasi Pemerintahan Desa Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Katon Dwi Handito yang memberikan materi Penguatan Peran Pemerintah Desa dalam Mendukung Tatanan Kabupaten/Kota Sehat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News