Pakar: Jembatan Pandansimo dan Kelok 23 Jadi Investasi Bantul

3 hours ago 2

 Jembatan Pandansimo dan Kelok 23 Jadi Investasi Bantul Sejumlah warga menjajal pembukaan Jembatan Pandansimo yang resmi dilakukan pada Senin (29/9 - 2025). Selama sepekan ke depan jembatan yang jadi penghubung Kabupaten Bantul dan Kulonprogo itu akan menjalani uji coba lalu lintas sebelum dibuka secara penuh. - Harian Jogja.

Harianjogja.com, BANTUL—Perkembangan infrastruktur yang pesat di kawasan selatan Bantul dipandang sebagai momentum penting bagi pengembangan ekonomi wilayah ini beberapa tahun mendatang.

Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Nano Parwoto menilai infrastruktur transportasi, khususnya jalan dan jembatan, selalu menjadi faktor strategis yang bisa menggerakkan sektor riil.

“Dengan adanya Jembatan Pandansimo dan Jalan Kelok 23 itu tentu ke depan akan membawa dampak signifikan terhadap peningkatan ekonomi daerah yang dilalui jalan tersebut. Pembangunan akses jembatan dan jalan akan memperlancar arus barang ke tempat tujuan sekaligus menurunkan biaya transportasi. Dampaknya pada sektor riil akan meningkat,” kata Nano, Rabu (1/10/2025).

BACA JUGA: Pemerintah Upayakan Penyelamatan 15 Danau, Ini Daftarnya

Menurutnya, pembangunan jembatan tidak bisa dipandang hanya sebagai proyek fisik. Lebih dari itu, infrastruktur merupakan investasi jangka panjang yang manfaatnya akan terasa bukan hanya dalam waktu dekat, melainkan juga dalam jangka menengah bahkan panjang.

Nano menyebut, dampak paling cepat dari terbukanya akses transportasi adalah pada pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Akses yang lebih lancar, kata dia, akan menciptakan peluang usaha baru sekaligus memperbesar kapasitas usaha yang sudah ada.

“Bagi UMKM, ini bisa jadi peluang untuk semakin meningkat, baik dari segi jumlah maupun kapasitas usaha. Jembatan dan jalan akan membawa dampak ke semua sektor produksi, termasuk UMKM di sektor pariwisata, terutama pariwisata pantai selatan Bantul,” katanya.

Menurut Nano, kawasan pantai selatan Bantul akan menjadi salah satu sektor yang paling terdorong. Infrastruktur transportasi yang baik akan mempercepat pertumbuhan destinasi wisata sekaligus menciptakan rantai ekonomi baru, mulai dari kuliner, penginapan, transportasi lokal, hingga produk kerajinan khas daerah.

"Pembangunan jalan dan jembatan itu investasi. Efeknya mungkin tidak langsung dirasakan penuh, tapi dalam jangka menengah dan panjang akan menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi daerah,” ujarnya.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Bantul, Fenty Yusdayati mengaku telah menyiapkan penataan kawasan untuk mendukung perkembangan infrastruktur di selatan Bantul.

“Yang jelas kami menyiapkan rambu-rambu lalu lintas untuk keamanan, gerbang penanda di jalur tertentu, serta beberapa titik rest area. Semua berproses, ada yang menjadi kewenangan provinsi dan ada yang kabupaten,” kata Fenty.

BACA JUGA: Biaya Haji 2026 Akan Ditetapkan November 2025

Pemkab juga menyusun master plan kawasan pantai selatan agar pertumbuhan ekonomi tetap berjalan beriringan dengan tata ruang dan kelestarian lingkungan. “Kami ingin kawasan selatan ini jadi gerbang yang indah sekaligus mendorong ekonomi masyarakat. Wisata, kuliner, perikanan, dan UMKM lokal punya potensi besar untuk berkembang,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |