Foto udara pembangunan Jembatan Pandansimo di Bantul, DI Yogyakarta, Rabu (25/6/2025). Jembatan Pandansimo sebagai penghubung Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) antara Kabupaten Kulonprogo dan Bantul sepanjang 1,9 kilometer tersebut rencananya akan diresmikan pada Juli mendatang. Antara - Hendra Nurdiyansyah
Harianjogja.com, BANTUL—Jembatan Pandansimo yang menghubungkan Kabupaten Bantul dengan Kabupaten Kulonprogo akan dilakukan uji coba pembukaan besok Senin (29/9/2025). Uji coba pembukaan lalu lintas ini hanya dari arah Kulonprogo ke Bantul.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Jateng-DIY, Iqbal tamher mengatakan rencana uji coba trial open traffick (pembukaan lalu lintas) Jembatan Pandansimo pada Senin besok, dibuka selama 12 jam dan dimulai pukul 06.00-18.00 WIB.
Evaluasi akan dilakukan pada Sabtu, 4 Oktober 2025, sebelum diputuskan pembukaan penuh. "Pembukaan akan dlakukan dari arah Kulonprogo menuju arah Bantul," katanya dalam surat laporan Rencana Uji Coba Pembukaan Lalu Lintas Jembtan Pandansimo.
Kepala Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker PJN) Wilayah DIY, Tisara Sita mengatakanl open traffic ini akan menjadi kesempatan untuk menilai apakah struktur, kelancaran arus kendaraan dan keamanan pengguna sudah sesuai standar.
"Selama masa uji coba, petugas akan memantau langsung di lapangan melalui koordinasi Forum Lalu Lintas,” kata Tisara, Sabtu (27/9/2025).
Jembatan Pandansimo dibangun dengan panjang penanganan 2.300 meter dan bentang utama 675 meter. Infrastruktur ini menjadi bagian dari Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) dan diharapkan mempercepat akses dari pesisir Bantul menuju Kota Bantul, Wates, maupun Jogja.
BACA JUGA: Besok Uji Coba Jembatan Pandansimo, Ini Persiapan Satlantas Polres Bantul
Jembatan ini juga diproyeksikan mempermudah konektivitas menuju destinasi wisata pantai, seperti Pandansimo, Goa Cemara, hingga Samas. “Dengan adanya jembatan, waktu tempuh diperkirakan berkurang signifikan, sehingga akses wisata dan distribusi barang akan lebih efisien,” ujar Tisara.
Selain manfaat transportasi, keberadaan Jembatan Pandansimo diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar. Akses distribusi hasil laut, pertanian, dan UMKM diperkirakan lebih lancar.
“Kami optimistis jembatan ini memperkuat rantai pasok ekonomi, sekaligus membuka peluang pengembangan destinasi baru. Jembatan ini juga sangat ikonik dengan desain menyerupai gunungan, sulur keris, hingga elemen joglo pada plaza,” tambah Tisara.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Dispar Bantul, Yuli Hernadi menyebut, seiring dengan rencana uji coba pembukaan Jembatan Pandansimo pihaknya akan mempersiapkan rencana pemindahan Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) kawasan pantai. Menurut dia TPR lama yang berada di Jalan Parangtritis nantinya masih akan tetap beroperasi meskipun uji coba dilangsungkan.
“Kami masih menunggu hasil uji coba dan evaluasi pembukaannya. Pemindahan TPR ke lokasi baru nantinya tentu akan disesuaikan dengan pembukaan Jembatan Pandansimo secara penuh. Kami masih akan memantau dulu uji cobanya seperti apa, kalau arus kendaraan ramai, maka penempatan petugas akan disesuaikan di titik-titik yang paling padat,” jelasnya.
Yuli menambahkan, secara umum persiapan pemindahan TPR sudah hampir matang. TPR permanen yang baru di dekat makam Syekh Bela-Belu sekarang sudah siap dibangun.
sementara TPR prototipe yang tersebar di akses pintu masuk pantai sepanjang JJLS masih dalam tahap pengaturan teknis melalui DPUPRKP setempat.
“Kalau permanen sudah 100 persen jadi. Kemudian TPR prototipe yang jumlahnya delapan titik masih ditangani DPUPKP. Hanya tinggal pemindahan personel saja dan kami juga akan tambah jumlahnya sesuai kebutuhan, dari empat menjadi enam petugas per TPR,” ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News