Dedi Mulyadi. - Instagram @dedimulyadi71
Harianjogja.com, GARUT—Seusai insiden kericuhan yang terjadi dalam acara Pesta Rakyat di kawasan Pendopo dan Alun-Alun Garut, Jumat (18/7/2025), sebanyak sembilan orang masih menjalani perawatan medis di RSUD dr Slamet Garut, Jawa Barat.
Kericuhan tersebut terjadi saat masyarakat menghadiri kegiatan hiburan dan pembagian makanan gratis dalam rangka pernikahan Wakil Bupati Garut dengan putra Gubernur Jawa Barat.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani, mengatakan, hingga Jumat malam terdapat 20 korban yang dilarikan ke rumah sakit, sementara jumlah total korban mencapai 30 orang.
"Dari 20 korban yang masuk ke rumah sakit, sembilan masih dirawat sampai hari ini,” kata Leli, Sabtu (19/7/2025).
Insiden terjadi saat massa memadati lokasi kegiatan. Kepadatan dan dorongan di tengah kerumunan menyebabkan sejumlah orang terjatuh dan terinjak-injak. Akibatnya, tiga orang meninggal dunia di lokasi maupun saat mendapatkan penanganan medis.
BACA JUGA: Open BO Anak Ditemukan Polisi Dikendalikan Narapidana dari Lapas
Korban meninggal terdiri dari anggota kepolisian Polres Garut, Bripka Cecep Saeful Bahri (39), seorang anak perempuan bernama Vania Aprilia (8), dan seorang warga lansia, Dewi Jubaeda (61).
Pihak Dinas Kesehatan telah mengerahkan tim medis dari rumah sakit dan puskesmas untuk memberikan penanganan bagi korban luka. Sebagian besar korban mengalami cedera akibat jatuh dan terhimpit massa.
Pesta Rakyat tersebut merupakan bagian dari rangkaian perayaan pernikahan Wakil Bupati Garut Luthfianisa Putri Karlina dan Maula Akbar, putra Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari penyelenggara terkait penyebab pasti kericuhan maupun langkah evaluasi pengamanan di lapangan. Pihak kepolisian disebut sedang mengumpulkan keterangan saksi dan dokumentasi di lokasi kejadian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara