Para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan selama protes terhadap serangan udara AS di pelabuhan bahan bakar Yaman Ras Isa, dan dalam solidaritas dengan Palestina, di Sanaa, Yaman, 18 April 2025. ANTARA/Xinhua - Mohammed Mohammed
Harianjogja.com, JAKARTA—Puluhan ribu warga Yaman menggelar demonstrasi di Sanaa, ibu kota Yaman, pada Jumat (25/7/2025). Mereka memprotes apa yang disebut sebagai kelaparan massal "yang sengaja dibuat" di Jalur Gaza yang terisolasi oleh blokade Israel.
Para pengunjuk rasa mengangkat spanduk bertuliskan, "Hentikan kelaparan di Gaza," "Hentikan perang di Gaza," dan "Blokade Israel di Gaza harus segera dicabut."
BACA JUGA: Dipicu Saling Ejek, Sekelompok Remaja Terlibat Tawuran di Bantul, Polisi Amankan 8 Pelaku
Israel selama berbulan-bulan telah membatasi aliran masuk bantuan kemanusiaan ke Gaza, hingga menyebabkan kelaparan massal yang menewaskan sedikitnya 122 warga Palestina sejauh ini. Di antara mereka, sebagian besar adalah anak-anak, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Di Sanaa, para demonstran mengangkat foto-foto ibu dan anak-anak Gaza yang menderita malanutrisi akut, yang kemudian viral di media arus utama. Para pengunjuk rasa dengan pakaian pengantin juga turut hadir dalam protes tersebut.
Mereka mengatakan kepada Xinhua bahwa meskipun mereka sedang bersukacita di hari pernikahan mereka, mereka tetap bergabung dalam demonstrasi itu untuk mengungkapkan kemarahan mereka atas tragedi kemanusiaan dan "kelaparan yang disengaja" dan dialami oleh rakyat Palestina di Gaza.
Israel dan Hamas telah mengadakan negosiasi tidak langsung selama berminggu-minggu di Qatar, tetapi belum ada kemajuan yang diumumkan sejauh ini.
Kelompok Houthi, yang menguasai sebagian besar wilayah utara Yaman, telah meluncurkan rudal balistik dan drone ke Israel sejak November 2023 untuk menunjukkan solidaritas dengan rakyat Palestina yang terkepung dan untuk menekan Israel agar mengakhiri perang serta blokade terhadap Gaza.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara