Perum Bulog Kanwil Yogyakarta Mulai Suplai Beras untuk Koperasi Merah Putih

11 hours ago 2

Perum Bulog Kanwil Yogyakarta Mulai Suplai Beras untuk Koperasi Merah Putih Foto Ilustrasi sejumlah pekerja mengangkut beras di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin (19/2/2024). - Antara - Erlangga Bregas Prakoso

Harianjogja.com, JOGJA–Perum Bulog Kanwil Yogyakarta mulai menyuplai beras untuk Koperasi Merah Putih. Hal tersebut dilakukan untuk memperluas distribusi beras kepada masyarakat. 

Kepala Perum Bulog Kanwil Yogyakarta, Ninik Setyowati menuturkan pihaknya akan mendukung penyediaan kebutuhan pangan masyarakat di gerai-gerai pangan yang ada dalam Koperasi Merah Putih. Dia menyebut Koperasi Merah Putih akan menjadi salah satu tempat distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP). 

“Kami sudah siap mendukung kegiatan koperasi, bahkan produk-produk kami sudah mulai tergerai di sana. Untuk koperasi, kami siapkan beras dengan sistem konsinyasi,” ujarnya, Minggu (20/7/2025). 

BACA JUGA: Kunjungi Koperasi Desa Merah Putih Sinduadi, Menko Pangan, Zulhas : Saya Kira Terbaik

Ninik menyebut penyediaan kebutuhan pangan tersebut akan dilakukan dengan sistem konsinyasi dengan Perum Bulog Kanwil Yogyakarta menitipkan bahan pangan yang akan dijual ke kios yang ada dalam Koperasi Merah Putih. Kemudian, ketika bahan pangan tersebut telah habis, maka Koperasi Merah Putih dapat mengajukan tambahan suplai bahan pangan ke Perum Bulog Kanwil Yogyakarta. 

Selain beras SPHP, menurut Ninik ada pula kebutuhan pangan lain yang dikerjasamakan dengan Koperasi Merah Putih, antara lain gula, dan minyak sayur. 

Sementara, Manager Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Kanwil Yogyakarta, Suudi Mut’im mengaku penyaluran beras SPHP tahun ini berbeda dengan tahun lalu. Tahun ini, beras SPHP hanya disalurkan pada kios pangan milik Koperasi Merah Putih, pedagang pasar rakyat, gerakan pangan murah yang digelar oleh Pemda DIY dan kabupaten/kota, serta kios pangan milik Pemda terkait. 

“Tahun ini Lembaga Penyalur Komersial [LPK] belum dapat menyalurkan beras SPHP. Saat ini beras hanya tersedia di pasar, belum di tempat lain,” katanya. 

Hal itu menurutnya berpengaruh pada serapan beras ke lapangan. Dia mencatat hingga pertengahan Juli, beras yang telah dialokasikan baru mencapai 17 ton dari target pada Juli 2025 mencapai  301 ton. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |