Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Gunungkidul mencatat hingga triwulan pertama 2025, investasi yang masuk sebesar Rp207,7 miliar. Hingga akhir tahun, capaian investasi diharapkan menembus Rp831,4 miliar.
Sekretaris DPMPTSP Gunungkidul, Asar Jajang Riyanti mengatakan, pihaknya optimistis pertumbuhan investasi di tahun ini dapat berjalan dengan baik. Hal itu terlihat dari capaian investasi di triwulan pertama 2025.
BACA JUGA: Investasi di Gunungkidul pada 2024 Capai Rp825 Miliar
Pada tiga bulan pertama, ia mencatat penanaman modal yang masuk sebesar Rp207.752.065.943. Investasi masuk masih didominasi dari sektor pariwisata, perdagangan, pertanian dan Perindustrian.
Adapun rincian invesatasi yang masuk terdiri dari Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp14.479.173.353. Sedangkan untuk Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) yang masuk sebesar Rp193.433.160.822.
“Kami optimistis iklim investasi di Gunungkidul bisa terus tumbuh dengan baik,” kata Asar, Minggu (15/6/2025).
Sepanjang 2025, DPMPTSP Gunungkidul mendapatkan tugas untuk menarik investasi sebesar Rp831.433.160.822. Ia menyakini, target tersebut bisa terpenuhi di akhir tahun karena mengacu pada perkembangan investasi di tahun-tahun sebelumnya.
“Kami yakin, masih banyak investasi yang masuk ke Gunungkidul,” katanya.
Daya tarik
Kepala DPMPTSP Gunungkidul, Agung Danarto mengatakan, adanya destinasi wisata pantai menjadi salah satu daya tarik bagi pemodal untuk berinvetasi, khususnya di sektor selatan di Bumi Handayani. Namun, kondisi ini mengakibatkan ketimpangan karena sektor utara kurang diminati calon investor.
Oleh karena itu, ia akan terus berupaya agar ada asas pemeretaan didalam penyebaran investasi di Kabupaten Gunungkidul. “Kami ingin adanya pemerataan sehingga fokus investasi tidak di sektor selatan saja. Makanya kami berpikir menggenjot investasi di sektor utara,” kata Agung.
Pihaknya sudah membuat kajian terkait dengan pengembangan investasi di sektor utara Gunungkidul. Di zona ini, juga sudah ada kawasan peruntukan industri di Kalurahan Candirejo, Semin yang dapat dioptimalkan untuk mendukung masuknya investor agar mau menanamkan modalnya.
Hasil kajian yang telah dilakukan, kata Agung, ada beberapa model investasi bisa dikembangkan seperti pertekstilan, pemintalan dan garmen. Selain itu, juga ada industri pengecoran logam, pabrik kayu hingga wood pellet industry.
“Kajiannya sudah ada lengkap dengan potensi usaha yang dapat dijalankan,” katanya.
Menurut Agung, hasil kajian ini akan ditawarkan ke pengusaha dengan harapan mau menanamkan modalnya di sektor utara Gunungkidul. “Kita rutin menggelar kegiatan temu bisnis dengan investor. Salah satunya bertujuan memaparkan tentang potensi dan peluang investasi di Gunungkidul,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News