Fasilitas CCTV di Pasar Tradisional Gunungkidul Akan Ditambah

2 hours ago 1

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Perdagangan Gunungkidul terus berupaya menambah fasilitas CCTV di pasar tradisional. Langkah ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan keamanan di lingkungan pasar sehingga aktivitas masyarakat lebih aman dan nyaman.

Kepala Bidang Pasar, Dinas Perdagangan Gunungkidul, Ramelan mengatakan, upaya melengkapi CCTV di pasar tradisional sudah dilakukan. Hingga saat sekarang tercatat ada 38 pasar yang dikelola oleh pemkab.

“Sudah dilengkapi dengan CCTV,” kata Ramelan kepada wartawan, Minggu (28/9/2025).

Meski demikian, ia tidak menampik jumlah kamera pengintai yang terpasang masih belum ideal. Ia mencontohkan, untuk fasilitas di Pasar Argosari, Wonosari harusnya paling sedikit ada 20 CCTV yang dipasang, tapi baru direalisasikan sekitar sepuluh unit.

BACA JUGA: Mesir Berjanji Tak Akan Jadi Gerbang Lenyapkan Rakyat Palestina

Hal yang sama juga berlaku untuk pasar tradisional yang lebih kecil. Ramelan mencatat, di setiap pasar minimal harusnya ada 10 CCTV yang terpasang, tapi realisasinya baru di kisaran empat sampai lima unit.

“Jadi memang butuh tambahan fasilitas CCTV di pasar tradisonal dan kami terus berupaya menambahnya, meksi dilakukan secara bertahap,” ungkap dia.

Menurutnya, upaya penambahkan dilanjutkan di 2026. Adapun untuk tahun ini, anggaran difokuskan dalam upaya pemeliharaan pasar.

“Memang banyak permintaan untuk menambah CCTV, tapi karena anggarannya terbatas, maka harus mengacu pada skala prioritas,” katanya.

Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro. Menurut dia, pemasangan CCTV di pasar tradisional merupakan bentuk komitmen dari pemkab untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada setiap warga beraktivitas di pasar.

“Ini juga sebagai upaya pencegahan tindak pidana pencurian di lingkungan pasar,” katanya.

Mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika ini mengungapkan, sudah ada rencana menambah CCTV di Pasar Argosari di tahun depan. Diharapkan program yang sama juga bisa dilaksanakan di pasar-pasar tradisional lainnya di Kabupaten Gunungkidul.

“Kami lakukan bertahap karen ini jadi bentuk komitmen untuk menjaga keamanan pasar,” katanya.

Kelik menambahkan, upaya menggeliatkan pasar tradisional tidak hanya dengan menambah fasilitas pengamanan yang ada. Pasalnya, juga ada gerakan untuk kembali berbelanja ke pasar tradisional sebagai upaya menghidupkan geliat perekonomian masyarakat.

“Kami namakan Gebyar. Tujuannya, agar geliat pasar terlihat karena bisa mendongkrak roda perekonomian. Di sisi lain, pasar tidak hanya sebagai tampat berjual beli, tapi juga sebagai lokasi berinteraksi sosial,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |