Harianjogja.com, SLEMAN—Sebanyak 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) di DIY menjalani graduasi setelah dianggap telah mampu dan mandiri. Pengawalan terhadap KPM yang lulus akan dilakukan agar mereka tak turun kelas kembali.
Menteri Sosial, Saifullah Yusuf menjelaskan KPM yang menjalani graduasi adalah mereka yang dinilai telah mandiri secara ekonomi sehingga tidak lagi menjadi penerima bantuan sosial alias bansos. Selama ini mereka kata Saifullah menjadi sasaran Program Keluarga Harapan (PKH) namun lewat bantuan usaha mereka bisa lebih mandiri.
"Mereka siap untuk tidak lagi menerima bansos, tapi ingin berada di program pemberdayaan," kata pria yang akrab disapa Gus Ipul tersebut pada Kamis (17/7/2025) di Grha Sabha Pramana UGM.
Usai graduasi dan dinyatakan naik kelas, eks KPM akan mengikuti program pemberdayaan pemerintah. Program pemberdayaan itu kata Gus Ipul mencakup penguatan keterampilan maupun penguatan akses dan aset.
Untuk menjaga mereka yang digraduasi tidak turun kelas, Kemensos lanjut Gus Ipul akan melakukan pengawalan. "Jadi aset, akses, sama kemampuannya yang ditingkatkan lewat program pemberdayaan. Jadi ini yang membuat kami harus terus menjaga mereka supaya tidak turun kelas," jelasnya.
Target 5 Tahun
Pada graduasi kali ini, total 1.000 KPM di DIY menjalani graduasi oleh Kemensos. Dari jumlah tersebut, KPM dengan tingkat pendidikan SMA paling banyak diluluskan sekitar 35,8%, dilanjut KPM dengan tingkat pendidikan SMP sebesar 34,2% dan lulusan SD sebesar 25,4%.
Ke depan, Gus Ipul berupaya agar penerima bansos bisa lulus tak lebih dari lima tahun. Untuk mencapai target itu Gus Ipul mengatakan akan memperkuat pemberdayaan KPM. "Ya maksimal lima tahun. Ya nanti itu kami akan kuatkan pemberdayaannya. Jadi mereka harus ada upaya yang terukur," ujarnya.
"Jadi jangan diam saja, upaya yang terukur. Mereka harus punya tekad yang kuat juga. Maka itu kami kuatkan pendamping kami," lanjutnya.
Di sisi lain Gus Ipul mengungkapkan dari 1.000 KPM yang digraduasi, 84,5% menerima bansos lebih dari lima tahun. Sisanya ada sebesar 4,2% KPM yang lulus usai menerima bansos selama 3-5 tahun, 9,7% yang digraduasi usai menerima bansos 1-3 tahun dan bahkan ada 1,6% yang dinyatakan lulus usai menerima bansos kurang dari setahun.
Berdasarkan usahanya, KPM yang digraduasi kali ini paling banyak menekuni bidang usaha peternakan sebesar 39,7%. Selain peternakan, ada pula KPM yang beroperasi pada sektor jasa dan perdagangan sebesar 27%, bidang usaha makanan dan minuman sebesar 25,4%, bidang kerajinan dan menjahit 6,3% dan pertanian 1,6%. Mereka yang lulus tambah Gus Ipul berpenghasilan rata-rata di atas UMK.
Kepada semua KPM yang telah digraduasi, Gus Ipul ingin mereka bangkit dan tidak turun kelas kembali. "Saya ingin mereka bangkit, tidak turun kelas lagi," tegasnya.
Dirjen Pemberdayaan Sosial Kemensos, Mira Riyati Kurniasih menjelaskan program PKH dilangsungkan dalam rangka pengentasan kemiskinan melalui pemberian bansos bersyarat. Sementara graduasi disebut Mira menjadi momen yang menandai keberhasilan peserta dalam memilih taraf hidupnya hingga dinyatakan mampu secara mandiri.
Graduasi kata Mira bukan lah akhir, melainkan awal dari perjalanan baru. Kemandirian yang telah diraih para KPM diharapkan Mira dapat terus dikembangkan dan ditularkan kepada lingkungan sekitar. "Untuk keberlangsungan usaha KPM supaya tidak turun kelas lagi, kami telah melakukan kerja sama dengan PT Pos Indonesia melalui pelatihan di setiap cabang di DIY," ujarnya.
Adapun pelatihan yang diberikan kepada para KPM kata Mira yakni pelatihan pengemasan, pelatihan branding, pelatihan sosial media, pelatihan digital marketing hingga pelatihan pembukuan dan keuangan.