Harianjogja.com, KULONPROGO—Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kulonprogo memperingatkan bahaya anemia pada remaja. Anemia atau kekurangan darah harus ditanggulangi agar dampaknya tidak meluas. Lantaran anemia dapat menimbulkan kelahiran anak stunting.
Kepala Dinkes Kulonprogo, Sri Budi Utami membeberkan, anak-anak remaja harus paham terhadap penyakit anemia meski pun tidak menular. Kendati dahulu selalu dialami orang tua, kini tidak sedikit remaja Kulonprogo yang terkena anemia.
"Tingginya remaja kami [Kulonprogo] yang menderita anemia angkanya sekitar 30-35 persen dan itu hampir sama dengan [rata-rata] angka nasional. Kami harus melakukan pengendalian agar remaja Kulonprogo terbebas dari anemia," katanya, Selasa (24/6/2025).
BACA JUGA: Lokasi Penjemputan Penumpang Bus Sinar Jaya Rute Malioboro ke Pantai Baron Gunungkidul
Dia membenarkan, anemia menjadi penyebab dominan lahirnya anak stunting. Dinkes akan melakukan intervensi kepada remaja untuk penanganan anemia ini. Harapannya agar dapat ditanggulangi anemia ini sehingga tidak memperburuk.
"Khusus remaja perempuan kami berikan tablet tambah darah sepekan sekali diminum bersama-sama tiap Selasa pagi," ucapnya.
Dinkes Kulonprogo berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Dikpora) untuk melakukan intervensi anemia pada remaja. Menurutnya, anemia merupakan kondisi saat kadar hemoglobin dalam darah kurang dari standar.
Remaja wanita harusnya kadar hemoglobinnya standarnya 11-12 ketika kurang dari itu disebut anemia. Sedangkan untuk anemi berat, kadarnya di bawah angka 7. Anemia bisa ringan, sedang atau berat yang harus tambah darah. "Untuk yang ringan atau sedang itu harus ditanggulangi betul pada remaja karena biasanya dampaknya tidak semangat, pucat, kesehatannya kurang fit, belajar kurang fokus sehingga pengaruh juga ke kognitif," ungkapnya.
BACA JUGA: Jadwal Kereta Bandara Xpress, Berangkat dari Stasiun Tugu, Wates dan YIA
Sri Budi menuturkan, penyebab anemia di Indonesia karena sumber makanan yang dikonsumsi. Umumnya kurang zat besi, telur, sayuran, susu, dan buah. Pasalnya pola makan remaja sekarang berbeda dengan dahulu.
Ke depan remaja Kulonprogo akan diminta mengkonsumsi makanan bergizi dan rajin olahraga. Jangan sampai malas bergerak agar kondisi tubuhnya lebih prima. "Sekarang mungkin makanan siap saji yang penilaian gizinya kurang dianjurkan," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News