Rencana Pembangunan TPST Moyudan Sleman Berpotensi Batal

5 hours ago 1

Rencana Pembangunan TPST Moyudan Sleman Berpotensi Batal Petugas menjajal mesin pengolah sampah di TPST Tamanmartani, Sleman. - ist - DPRD Sleman

Harianjogja.com, SLEMAN—Rencana pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Moyudan berpotensi batal. Pembatalan ini bisa terjadi jika insinerator yang sedang dibangun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dapat menyelesaikan timbulan sampah di Sleman.

Bupati Sleman, Harda Kiswaya, menyampaikan investasi pengolahan sampah yang dilakukan Pemkab berwujud insinerator dengan kapasitas pengolahan 50 ton per jam dan dapat beroperasi 24 jam. Artinya, pengolahan sampah per hari dapat menyentuh 1.000 ton. "Insinerator dengan nilai investasi sekitar Rp200 miliar ini ditargetkan beroperasi sekitar September 2025," kata Harda ditemui di Pendopo Parasamya, Rabu (25/6/2025).

BACA JUGA: Cegah Dampak Pencemaran Lingkungan, Sistem Open Dumping TPA Jatibarang Semarang Bakal Ditutup

Lokasi penempatan mesin tersebut ada di Kalurahan Caturharjo, Kapanewon Sleman. Tanah yang digunakan berstatus tanah kas desa (TKD) dengan luas 6 hektar. Pemkab akan memastikan lokasi tersebut bersih dan bebas dari pencemaran udara. Adapun Pemkab Sleman akan membayar untuk setiap satu ton sampah masuk di insinerator tersebut. 

“Saya harus mengevaluasi program-program kemarin yang belum jalan. Kalau tidak ada evaluasi, anggaran bisa terbuang begitu saja. Saya memang belum memutuskan. Tapi kalau insinerator ini berjalan baik dan berhasil sesuai harapan, rencana pembangunan TPST Moyudan saya batalkan,” kata Harda.

Jasa Angkut Sampah

Harda mengaku dia akan menggandeng juga penyedia jasa angkutan sampah swasta. Sampah-sampah ini akan diarahkan untuk masuk ke insinerator setelah melalui proses pengolahan dan pengolahan terlebih dahulu. Sebab itu, TPST eksisting yang telah beroperasi akan terus dioptimalkan untuk membantu pengelolaan sampah.

“Kami sedang mengajukan izin penggunaan tanah kas desa untuk insinerator. Sosialisasi juga sedang kami lakukan,” katanya.

Sementara, Kepala DLH Sleman, Ephipana Kristiyani mengungkapkan rata-rata timbulan sampah di Bumi Sembada dapat menyentuh angka 601,6 ton per hari. Timbulan sampah tersebut dihasilkan dari aktivitas 1.157.000 penduduk Sleman. Selama ini, Pemkab mengelola sampah melalui TPS3R, bank sampah, dan TPST. Total ada tiga TPST di Sleman, antara lain TPST Sendangsari Minggir, TPST Tamanmartani Kalasan, dan TPST Donokerto Turi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |