Mengenal ragam jenis tes DNA dan tujuan pemeriksaannya

1 month ago 25

Jakarta (ANTARA) - Belakangan ini, istilah tes DNA kembali mencuat di tengah masyarakat setelah kasus yang melibatkan Ridwan Kamil dan Lisa Mariana ramai diperbincangkan. Meski menjadi sorotan karena kasus tertentu, tes DNA sejati-nya bukan hal baru di dunia medis maupun hukum.

Pemeriksaan ini memiliki berbagai jenis dengan tujuan yang berbeda mulai dari memastikan hubungan biologis, mendeteksi risiko penyakit genetik, hingga membantu proses identifikasi dalam penyelidikan kriminal.

Memahami jenis-jenis tes DNA bukan hanya bermanfaat bagi mereka yang tengah menjalani pemeriksaan, tetapi juga penting sebagai pengetahuan umum untuk mengetahui bagaimana teknologi ini bekerja dan apa saja informasi yang bisa diungkap darinya.

Berikut ini beragam jenis tes DNA yang perlu diketahui, berdasarkan informasi yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

Jenis-jenis tes DNA

1. Tes diagnostik

Jenis pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan adanya penyakit yang dipicu oleh perubahan genetik tertentu. Contohnya, tes genetik dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis penyakit seperti fibrosis kistik atau Huntington.

Baca juga: Pemahaman tentang DNA pacu revolusi dunia medis

2. Tes presimptomatik

Tes ini umumnya dilakukan jika seseorang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit genetik. Melalui tes presimptomatik, kita dapat mengetahui seberapa besar kemungkinan terkena penyakit tersebut di masa depan.

3. Tes pra-kelahiran

Pemeriksaan ini berfungsi mendeteksi mutasi atau kelainan genetik pada kromosom janin. Tes ini juga kerap digunakan sebagai langkah deteksi dini terhadap gangguan tertentu, seperti sindrom Down atau sindrom Edwards.

Terdapat dua jenis tes pra-kelahiran, yakni tes skrining untuk mengetahui kemungkinan janin memiliki kelainan, dan tes diagnostik yang dapat memastikan kelainan tersebut secara pasti.

4. Tes pembawa (Carrier test)

Tes ini dilakukan untuk mengetahui apakah seseorang memiliki satu salinan gen yang terkait dengan penyakit genetik. Pada kondisi autosomal resesif, gejala penyakit baru muncul jika terdapat dua salinan gen yang bermasalah.

Jika hanya satu salinan yang terdeteksi, orang tersebut dianggap sebagai pembawa. Artinya, ia tidak mengalami penyakit tersebut, namun berpotensi mewariskan gen bermasalah kepada keturunannya.

5. Tes farmakogenetik

Jenis tes ini membantu dokter menentukan obat dan dosis yang paling sesuai berdasarkan kondisi genetik pasien. Biasanya dilakukan pada penderita penyakit tertentu untuk memastikan pengobatan lebih efektif.

Baca juga: Apa itu tes DNA? Ini pengertian dan cara kerjanya dalam tes genetik

6. Tes pra-implantasi

Dikenal juga sebagai diagnosis genetik pra-implantasi, tes ini dilakukan pada pasangan yang menjalani program bayi tabung untuk memastikan embrio bebas dari kelainan genetik sebelum ditanamkan ke rahim.

7. Tes hubungan biologis

Pemeriksaan ini bertujuan membuktikan hubungan kekerabatan, seperti tes paternitas, hubungan saudara kandung, atau identitas biologis lainnya. Perlu diingat, tidak ada satu pun tes DNA yang mampu mendeteksi semua kelainan genetik sekaligus. Oleh karena itu, jenis pemeriksaan perlu dipilih sesuai tujuan dan kebutuhan masing-masing individu.

Hasil tes DNA

Secara umum, pemeriksaan DNA merupakan proses yang cukup kompleks sehingga memerlukan waktu yang tidak singkat untuk memperoleh hasilnya. Proses analisis ini bisa memakan waktu mulai dari beberapa minggu hingga berbulan-bulan.

Jika hasil tes menunjukkan positif, berarti ada perubahan genetik yang berpotensi memicu munculnya suatu penyakit. Sebaliknya, hasil negatif menandakan tidak ditemukan-nya perubahan genetik yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan.

Namun, ada kalanya hasil tes DNA bersifat tidak pasti. Kondisi ini biasanya terjadi ketika informasi yang tersedia mengenai perubahan genetik tersebut belum cukup untuk memastikan apakah hal itu tergolong normal atau justru berisiko menimbulkan penyakit.

Baca juga: Polri: Hasil tes DNA RK-Lisa Mariana keluar paling cepat lima hari

Baca juga: Tes DNA: Syarat, prosedur, dan kisaran biayanya di Indonesia

Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |