Kota Jogja Masih Boleh Buang Sampah ke TPA Piyungan hingga 3.000 Ton

3 hours ago 1

Kota Jogja Masih Boleh Buang Sampah ke TPA Piyungan hingga 3.000 Ton Sejumlah armada pengangkut sampah lalu lalang di sekitar TPA Piyungan, beberapa waktu lalu. - dok - Harian Jogja

Harianjogja.com, JOGJA—Pemda DIY mengalokasikan kuota sampah sebanyak 3.000 ton di TPA Piyungan untuk Kota Jogja. Diharapkan ini menjadi yang terakhir kalinya bagi Kota Jogja mengangkut sampah ke TPA Piyungan sembari memaksimalkan pengelolaan mandiri dan pengurangan produksi sampah.

Pemberian kuota ini sebagai tindak lanjut atas kondisi pengelolaan sampah di Kota Jogja yang sedang terkendala sehingga menyebabkan beberapa depo kembali penuh sampah. Sekda DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, menjelaskan kuota ini menjadi yang terakhir kalinya.

“Kita tetap memberikan, untuk Pemkot Jogja yang terakhir ini, kuota 3.000 ton dengan catatan harus ada mekanisme pengurangan volume sampah. Karena setelah itu Piyungan sudah tidak bisa lagi,” ujarnya, Senin (29/9/2025).

Alokasi 3.000 ton ini menurutnya bisa dilakukan setelah menyisihkan sebagian sampah residu di TPA Piyungan. “Residu di piyungan sudah dikurangi sehingga masih bisa menampung 3.000 ton. Jumlah itu hanya bisa menangani lima depo di Kota Jogja,” paparnya.

Pemda DIY juga melihat progress yang dijalankan Pemkot Jogja berkaitan danegan pengurangan volume sampah, pengolahan sampah dan pembinaan masyarakat. “Mereka kan sudah punya Perwal pengurangan penggunaan kantong plastik. Itu mestinya diterapkan khususnya ketika belanja di toko modern,” kata dia.

BACA JUGA: Legislatif Dukung Pemkot Berdayakan Masyarakat Kelola Sampah

Kuota ini menjadi yang terakhir karena Kota Jogja sudah diberikan peringatan sejak jauh hari sebelumnya. Namun menurutnya memang terjadi kendala di Kota Jogja yang mengakibatkan sampah di depo kembali menumpuk.

“Misal yang di Bawuran kemaren Kota Jogja sudah jagake, ternyata Bawuran tidak berproses karena banyak kendala. Ini yang perlu diskusi bersama, Kota Jogja tidak punya lahan tapi punya anggaran. Bagaimana kemudian kerja sama dengna wilayah lain untuk pengolahan sampah dari kota,” katanya.

Untuk penanganan jangka panjang, pihaknya juga masih terus berproses koordinasi dengan pemerintah pusat terkait pembangunan Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). “Besok saya ke Jakarta berkaitan dengan tindak lanjut perpres yang berkaitan pengelolaan sampah akan dipusatkan pemerintah. Kita dapat kuota 1.200 ton per hari. Itu targetnya 2027,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |