Aktivitas perahu motor tempel milik nelayan yang terpakir di area dermaga di Pelabuhan Sadeng di Kapanewon Girisubo. Foto diambil 9 Juli 2025./ Harian Jogja - David Kurniawan
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih di Kalurahan Songbanyu, Girisubo belum bisa direalisasikan tahun ini. Lokasi lahan menjadi penyebab usulan dari Pemkab Gunungkidul belum disetujui oleh Pemerintah Pusat untuk membangun perkampungan nelayan ini.
Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan Gunungkidul, Wahid Supriyadi mengatakan, sudah ada pengumuman dari Kementerian Kelautan dan Perikanan tentang lokasi pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih. Di tahap pertama pembangunan, ada 65 lokasi yang akan dibangun, tapi usulan membangun di dekat Pelabuhan Sadeng di Kalurahan Songbanyu, Girisubo tidak masuk dalam daftar yang akan dibangun.
“Update terakhir, tidak ada nama Gunungkidul tidak masuk dalam pembangunan tahap satu pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih,” kata Wahid, Ahad (28/9/2025).
Meski demikian, ia mengakui tidak akan menyerah dalam program pembangunan perkampungan nelayan ini. Meski belum diketahui kapan pembangunan tahap berikutnya akan dibuka, tapi upaya mewujudkan program tersebut akan terus dilakukan.
“Belum ada informasi, tapi kalau dilihat dari waktunya, mungkin di 2026. Pasti, kami akan mengusulkan lagi dengan sejumlah catatan yang harus diperbaikan dalam pengusulan baru nantinya,” kata Wahid.
BACA JUGA: Kata Presiden Prabowo soal Keracunan Massal MBG
Disinggung mengenai penyebab usulan Kampung Nelayan Merah Putih urung dibangun di Gunungkidul, ia tidak tahu menahu pasti, namun berdasarkan informasi yang diterima, penyebab dikarenakan masalah lahan.
“Karena syarat dan ketentuan dari Kementerian sangat dibamis sehingga tidak bisa diprediksi seperti saat awal-awal sosialisasi. Tapi, kami tetap berupaya agar Kampung Nelayan Merah Putih tetap bisa dibangun di dekat Pelabuhan Sadeng,” katanya.
Kampung Nelayan Merah Putih merupakan pembangunan prasarana kawasan dan sarana produksi dari hulu sampai hilir. Apabila terpilih mendapatkan program ini, maka bisa mendapatkan bantuan pembangunan hingga Rp22 miliar.
Menurut Wahid, kegiatan bantuan pembangunan kampung nelayan Merah Putih meliputi pembangunan pabrik es, cold storage, bengkel mesin kapal; Penyediaan/perbaikan jalan di kawasan lokasi sentra nelayan. Selanjutnya, ada penyediaan sentra kuliner perikanan; penyediaan kios perbekalan melaut dan penyediaan balai nelayan.
Selain itu, juga ada pembangunan sarpras pengelolaan sampah atau IPAL hingga air bersih; penyediaan MCK umum. Pemberian fasilitas Penerangan Jalan Umum (PJU); Pemeliharaan kawasan berupa pengecatan kawasan pemukiman nelayan; Penyediaan/perbaikan sarpras fasilitas umum.
“Ada juga pemenuhan perlengkapan pendukung usaha kelautan dan perikanan lainnya,” kata Wahid.
Terpisah, Bupati Gunungkidul, Endah Subekti Kuntariningsih sudah mengetahui bahwa program Kampun Nelayan Merah Putih belum dibangun di kawasan Pelabuhan Sadeng. Lokasi tanah untuk pembangunan perkampungan ini menjadi kendala karena jaraknya dinilai terlalu jauh dari pantai.
“Jarak yang diminta hanya 100an meter, tapi lokasi yang disediakan di Sadeng berjarak 500 meter dari bibir pantai. Ini jadi kendala sehingga program urung bisa dilaksanakan. Meski luasan lahan yang tersedia mencapai 1,3 hektare,” katanya.
Meski demikian, Mbak Endah mengakui tetap ada upaya mewujudkan program ini. “Sudah ada komunikasi dengan Ketua Komisi IV DPR RI [Bu Titiek Soeharto] dan meminta memerbaiki dokumennya untuk diajukan di tahun depan sehingga dapat memeroleh bantuan program senilai Rp22 miliar,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News