12 TPS 3R di Sleman Berhenti Beroperasi, Ini Alasannya

2 hours ago 1

12 TPS 3R di Sleman Berhenti Beroperasi, Ini Alasannya Arsip-Proses pengolahan sampah dengan output berupa RDF di TPS 3R Nitikan, Kamis (2/5/2024). - Harian Jogja

Harianjogja.com, SLEMAN—Ada 44 Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Kabupaten Sleman hingga saat ini. Dari jumlah ini, 12 di antarnya berhentik beroperasi. Ada sejumlah faktor penyebab, seperti ketiadaan sumber daya manusia (SDM).

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman, Sugeng Riyanta, mengatakan ada perbedaan antara operasional TPS3R di wilayah perkotaan dengan perdesaan. TPS3R cenderung tidak beroperasi di perdesaan.

Faktor penyebabnya, kata dia adalah perbedaan kemampuan dan kemauan membayar warga, selain memang tidak ada SDM pengelolanya.

“Kalau di perdesaan juga warga biasanya mengolah sampah secara mandiri, seperti membuat jugangan [lubang galian tanah untuk membuang sampah],” kata Sugeng dihubungi, Sabtu (27/9/2025).

TPS3R yang berhenti beroperasi tersebut ada di Kapanewon Turi, Cangkringan, Tempel, Kalasan, Prambanan, Mlati, Moyudan, Minggir, dan Godean. Kapanewon Prambanan menjadi wilayah dengan tiga TPS3R berhenti beroperasi.

Khusus di Kapanewon Mlati, ada satu transfer depo yang berhenti beroperasi dari total 14 transfer depo di seluruh Sleman.

BACA JUGA: Hampir 40 Persen Sampah di Sleman Berasal dari Empat Kapanewon Ini

Kepala UPTD Persampahan DLH Sleman, Singgih Budiyana, mengatakan tidak beroperasinya transfer depo tersebut memiliki dampak terhadap proses pengangkutan sampah. Dia menjelaskan alur pengangkutan sampah yang dirancang DLH perlu melalui transfer depo.

Dari hulu atau rumah tangga, sampah akan dikirim ke transfer depok oleh petugas angkut. Sampah yang ada di transfer depok kemudian akan diambil oleh truk UPT Persampahan DLH Sleman. Hilir pembuangan sampah itu adalah TPST.

“Memang berpengaruh, tapi pengaruhnya juga tidak signifikan [pengangkutan sampah tetap berjalan],” kata Singgih.

Setiap orang/ jiwa di Kabupaten Sleman memproduksi sampah 0,52 kilogram (kg) per hari. Dengan melihat jumlah penduduk pada 2024 yang mencapai 1.157.290 jiwa, timbulan sampah di seluruh kapanewon mencapai 601,79 ton per hari (tph). Dominasi sumber sampai paling banyak dari rumah tangga dengan jenisnya sampah sisa makanan.

Pemkab Sleman tidak hanya mengandalkan TPS3R untuk mengolah sampah. Ada juga tiga TPST yang saat ini telah beroperasi, seperti TPST Tamanmartani Kalasan, TSPT Donokerto Turi, dan TPST Sendangsari Minggir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |