Jakarta (ANTARA) - Pernahkah Anda merasakan guncangan mendadak saat berada di dalam pesawat, seolah pesawat menabrak jalan bergelombang di udara? Itulah yang disebut turbulensi.
Meski sering menimbulkan kekhawatiran penumpang, turbulensi sebenarnya adalah fenomena yang cukup umum dalam dunia penerbangan. Lantas apa itu turbulensi? Simak penjelasannya berikut ini, beserta penyebabnya yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Mengenal turbulensi pesawat
Menurut informasi dari situs resmi Dinas Perhubungan Aceh, turbulensi merupakan kondisi yang cukup sering dialami saat penerbangan. Fenomena ini ditandai dengan adanya guncangan atau getaran ketika pesawat berada di udara.
Walaupun bisa memicu rasa cemas atau tidak nyaman, turbulensi pada umumnya tidak membahayakan keselamatan pesawat maupun penumpangnya.
Secara sederhana, turbulensi adalah gerakan udara yang tidak stabil dan tidak beraturan, yang menyebabkan pesawat berguncang saat terbang. Kondisi ini biasanya dipicu oleh perubahan arah dan kecepatan angin di atmosfer. Turbulensi bisa terjadi di berbagai ketinggian dan dalam beragam situasi cuaca.
Guncangan ini muncul akibat adanya gangguan pada aliran udara yang mendukung pesawat tetap mengudara. Dalam istilah awam, fenomena ini sering disebut sebagai "kantong udara" dan dapat menyebabkan pesawat mengalami penurunan ketinggian secara tiba-tiba, meski hanya berlangsung dalam waktu singkat.
Baca juga: Hoaks! Video dalam pesawat turbulensi Singapore airlines 21 Mei
Jenis-jenis turbulensi pesawat
Dalam dunia penerbangan, ada beberapa jenis turbulensi yang kerap dialami pesawat di udara, antara lain:
1. Turbulensi udara jernih (Clear Air Turbulence/CAT)
Jenis ini terjadi di langit yang tampak cerah tanpa awan, biasanya saat pesawat berada di ketinggian jelajah. Penyebab utamanya adalah pertemuan massa udara dengan kecepatan berbeda yang bergerak berlawanan arah.
2. Turbulensi mekanis
Muncul saat aliran udara terganggu oleh hambatan fisik seperti gunung atau gedung-gedung tinggi. Hambatan ini membuat pergerakan udara menjadi kacau dan tidak stabil.
3. Turbulensi termal
Jenis ini terjadi akibat pemanasan permukaan bumi yang tidak merata. Perbedaan suhu ini menghasilkan arus udara panas yang naik ke atmosfer dan menyebabkan guncangan pada pesawat.
4. Turbulensi dalam awan
Umumnya dialami saat pesawat melintasi awan besar seperti awan kumulonimbus. Awan jenis ini mengandung arus vertikal kuat baik ke atas maupun ke bawah yang bisa memicu guncangan hebat.
Baca juga: Turbulensi hebat pesawat, Allianz soroti perlunya asuransi perjalanan
Faktor turbulensi pesawat
Terdapat sejumlah faktor yang dapat memicu terjadinya turbulensi selama penerbangan, di antaranya:
1. Perbedaan suhu dan tekanan udara
Ketika lapisan udara hangat bertemu dengan udara yang lebih dingin, perbedaan suhu dan tekanan ini dapat memicu ketidakstabilan dalam pergerakan udara, yang kemudian menyebabkan turbulensi.
2. Jet stream
Jet stream merupakan arus udara kencang di lapisan atas atmosfer yang bergerak dari barat ke timur. Jika pesawat terbang melintasi atau berada di sekitar zona ini, guncangan udara bisa terjadi akibat perbedaan kecepatan aliran udara.
3. Kondisi topografi
Bentang alam seperti pegunungan dapat mengganggu aliran udara yang melewati-nya. Gangguan ini menciptakan pusaran atau arus turbulen yang bisa dirasakan saat pesawat melintas di atas wilayah tersebut.
4. Fenomena cuaca
Perubahan cuaca ekstrem seperti badai, keberadaan awan kumulus, atau aktivitas atmosfer lainnya sering kali memicu arus udara yang tiba-tiba berubah arah dan kecepatan, sehingga menimbulkan turbulensi.
Meski dapat membuat sebagian penumpang merasa tidak nyaman, terutama bagi mereka yang jarang terbang, turbulensi sebenarnya bukanlah hal yang membahayakan.
Pesawat-pesawat modern telah dirancang dengan teknologi yang mampu menghadapi tekanan dan guncangan akibat turbulensi. Selain itu, para pilot dibekali pelatihan khusus untuk menangani situasi ini dan akan mengubah jalur penerbangan ke rute yang lebih stabil jika memungkinkan.
Untuk mengurangi risiko cedera, penumpang dianjurkan tetap mengenakan sabuk pengaman selama duduk, hal ini penting sebagai langkah antisipasi bila terjadi guncangan mendadak.
Turbulensi adalah bagian dari pengalaman terbang yang cukup umum. Meskipun bisa menimbulkan rasa khawatir, kondisi ini jarang menimbulkan bahaya serius. Dengan memahami jenis-jenis turbulensi serta penyebabnya, penumpang bisa lebih tenang saat menghadapinya.
Baca juga: Singapore Airlines tawarkan Rp407 juta kepada korban turbulensi
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.