Inflasi di Indonesia Sentuh 0,21 Persen pada September 2025

1 hour ago 1

Inflasi di Indonesia Sentuh 0,21 Persen pada September 2025 Pertumbuhan ekonomi ilustrasi. - Freepik

Harianjogja.com, JAKARTA— Badan Pusat Statistik (BPS) merilis tingkat inflasi Indonesia September 2025 sebesar 0,21 perseb secara bulanan (mtm) dan sebesar 2,65 persen (YoY).

Deputi Bidang Statistik Produksi BPS M. Habibullah mengatakan terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 185,1 agustus 2025 menjadi 187,4 pada September 2025. "September 2025 mengalami inflasi, setelah sebelumnya deflasi pada Agustus2025," ujarnya pada Rabu (1/10/2025).

BACA JUGA: Menkeu Purbaya: Kekhawatiran Inflasi Tak Beralasan

Pada bulan sebelumnya, BPS mencatat deflasi terjadi bulanan pada Agustus 2025 0,08% mtm dari Juli 2025. Tingkat inflasi menurut komponen yang memberikan andil terbesar deflasi adalah harga bergejolak sebesar 0,10%.

Adapun komponen inti menyumbang andil 0,04%. IHK turun dari 108,60 pada Juli 2025 menjadi 108,51 pada Agustus 2025. Sementara itu, secara tahunan terjadi inflasi sebesar 2,31% (yoy) dan secara tahun kalender atau year to date terjadi inflasi 1,6% (ytd).

Adapun, konsensus ekonom memproyeksikan akan terjadi kenaikan inflasi secara moderat pada September 2025, baik secara bulanan maupun tahunan.

Sebanyak 13 ekonom yang dihimpun Bloomberg memproyeksikan median atau nilai tengah IHK pada Juni 2025 mengalami inflasi sebesar 0,10% secara bulanan (month on month/MoM). Nilai tersebut naik dibandingkan realisasi deflasi sebesar 0,08% MoM pada bulan sebelumnya atau Agustus 2025.

Estimasi tertinggi diberikan oleh ekonom Mirae Asset Sekuritas Indonesia Rully Arya Wisnubroto sebesar 0,30%. Sementara estimasi terendah disampaikan oleh ekonom Pantheon Macroeconomics Miguel Chanco sebesar -0,10%.

Sementara secara tahunan (year on year/YoY), 26 ekonom memproyeksi median IHK pada September 2025 berada di zona inflasi sebesar 2,5%. Nilai tersebut juga naik dibandingkan realisasi inflasi sebesar 2,31% YoY pada Agustus 2025.

Estimasi tertinggi terpantau berada di angka 2,73% yang dikeluarkan oleh ekonom Citigroup Securities Indonesia Helmi Arman. Sementara estimasi terendah di angka 2,2% oleh ekonom Sucor Sekuritas Ahmad Mikhail Zaini.

Sementara itu, Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) David Sumual memproyeksikan inflasi mencapai 2,57% YoY dan 0,13% MoM pada September 2025, yang dipengaruhi kenaikan moderat harga pangan.

"Hampir semua bahan pangan harganya cenderung stabil, ada kenaikan di daging ayam dan cabai merah, tapi lainnya relatif stabil," ujar David kepada Bisnis, Selasa (30/9/2025).

Dia menjelaskan inflasi inti diproyeksikan 2,21% YoY dan 0,2% MoM. Menurutnya, perkembangan tersebut didorong oleh harga emas yang terus naik.

Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) Hosianna Evalita Situmorang sendiri memproyeksikan inflasi 2,43 YoY (inflasi inti 2,12%) dan deflasi 0,01% MoM pada September 2025. "Deflasi bulanan didorong normalisasi harga pangan bergejolak dan tarif transportasi pasca puncak musim sebelumnya, sementara tekanan kenaikan inflasi masih terlihat pada kelompok pendidikan serta perawatan pribadi/emas," jelas Anna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis.com

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |