Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa. / Antara
Harianjogja.com, JAKARTA — Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa mengungkap harga asli BBM Pertalite hingga Gas Melon sebelum mendapat subsidi dari pemerintah.
Perlu diketahui, barang yang disubsidi itu mulai dari BBM Pertalite, gas LPG hingga pupuk urea maupun NPK. Menurut Purbaya, sebenarnya harga asli dari BBM Pertalite itu mencapai Rp11.700 per liter. Namun demikian, masyarakat hanya cukup membayar BBM dengan nilai oktan 90 itu sebesar Rp10.000 setelah disubsidi.
BACA JUGA: Pemerintah Serahkan 26 Ribu Unit Rumah Subsidi
"Misalnya, untuk Pertalite, masyarakat hanya membayar Rp10.000 per liter dari harga keekonomian Rp11.700 per liter, sehingga APBN harus menanggung Rp1.700 per liter atau 15% melalui kompensasi," ujarnya di kompleks Parlemen, Selasa (30/9/2025).
Dia menambahkan, subsidi lebih tinggi dibayarkan untuk BBM Solar. Sebab, dari harga yang seharusnya mencapai Rp11.950 per liter, tapi masyarakat hanya perlu merogoh kocek Rp6.800.
Kemudian, subsidi energi lainnya juga terdapat pada gas LPG. Harga asli gas LPG berukuran 3 kg itu mencapai Rp42.750 per tabung, namun harga setelah disubsidi mencapai Rp12.750 per tabung. "Untuk LPG 3 kg, subsidi mencapai 70% dari harga keekonomian," imbuhnya.
Selain itu, harga listrik rumah tangga sebesar 900 Va, pupuk urea hingga pupuk NPK juga telah disubsidi. Subsidi yang digelontorkan pemerintah untuk barang tersebut mencapai 59% hingga 67%.
Dalam hal ini, Purbaya menegaskan bahwa pemerintah bakal memastikan agat subsidi barang energi maupun non energi akan lebih tepat sasaran. Selain itu, strategi untuk menghadapi tantangan yang ada juga tengah disiapkan pemerintah.
"Ke depan kita akan terus berusaha agar subsidi dan kompensasi lebih tepat sasaran dan lebih berkeadilan," pungkas Purbaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com