Aktif Kirimkan Residen ke Daerah Tertinggal, FK-KMK UGM Dapat Penghargaan dari Menkes

14 hours ago 6

Harianjogja.com, SLEMAN—Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM) menerima penghargaan dari Menteri Kesehatan sebagai Fakultas terbaik dalam penempatan residen senior ke daerah tertinggal, perbatas, dan kepulauan (DTPK). 

Ketua Departemen Obstetri dan Ginekologi (Obgin) FK-KMK UGM, Heru Pradjatmo mengatakan dibalik setiap langkah pembangunan kesehatan, ada sebuah dedikasi yang tak selalu terlihat. Bagi Heru, penghargaan ini bukan sekadar simbol, namun komitmen FKKMK UGM membangun negeri.

BACA JUGA: Jumlah Penduduk Miskin di DIY Turun 4.700 Orang, Kesejahteraan Meningkat? Ini Kata BPS

"FK-KMK UGM hadir menembus batas dari kota ke kepulauan dari pusat ke perbatasan," ujarnya dikutip Sabtu (26/7/2025) 

Dengan slogan "Pendidikan untuk Kesehatan Perempuan" Departemen Obstetri dan Ginekologi FK-KMK UGM kata Heru ingin berkontribusi kepada masyarakat dengan konsistensi pengiriman peserta didik residen senior ke daerah tertinggal, perbatas, dan kepulauan yang mencakup 19 Provinsi, 47 kabupaten 48 Rumah Sakit Umum Daerah.

Tak sampai di situ, Departemen Obgin membagikan cerita pengadilan di daerah tertinggal ini dalam talkshow bertajuk "Dari Kampus untuk Negeri: Menjembatani Ilmu dan Pengabdian Residen Obstetri dan Ginekologi untuk Nusantara" pada Jumat (25/7/2025) di FK-KMK UGM. Kegiatan ini menjadi ruang dialog untuk memperkuat nilai-nilai profesionalisme serta pengabdian sosial.

Dijelaskan Heru talkshow ini mengangkat kisah nyata para residen spesialis Obstetri dan Ginekologi yang telah menjalankan tugas pengabdian di berbagai wilayah luar Jawa, seperti Papua, Kalimantan, Maluku dan Kepulauan Riau. 

BACA JUGA: Sultan Ground Disewakan 40 Tahun untuk Tol Jogja-Solo-YIA, Hak Anggaduh Kalurahan Dikembalikan Ke Kraton Ngayogyakarta

Pengalaman para residen menghadapi keterbatasan fasilitas, tantangan geografis dan kompleksitas sosial budaya di daerah-daerah tersebut kata Heru menjadi bukti nyata kontribusi pendidikan kedokteran. Khususnya, kontribusi dalam menjawab tantangan pemerataan layanan kesehatan di Indonesia.

"Pendidikan kedokteran spesialis bukan hanya soal kompetensi klinis. Ini adalah perjalanan membentuk karakter, empati dan dedikasi," ujarnya.

Melalui ruang dialog ini, Heru harap bisa menjadi media apresiasi atas dedikasi para residen yang telah bertugas di wilayah 3T. Kegiatan ini lanjut Heru juga ingin menegaskan kembali komitmen Departemen Obgin FK-KMK UGM yang mendidik bukan hanya untuk mencetak dokter yang unggul secara akademik, tetapi juga peka, tangguh dan siap mengabdi untuk seluruh penjuru negeri.

"Kami ingin memastikan para dokter yang kami hasilkan siap hadir, bukan hanya di rumah sakit besar, tapi juga di daerah yang paling membutuhkan," tandasnya.

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |