Jakarta (ANTARA) - Idul Adha merupakan salah satu momen istimewa dalam Islam yang diperingati sebagai hari raya besar. Dikenal juga sebagai Hari Raya Kurban, umat Muslim di seluruh dunia menunaikan ibadah penyembelihan hewan kurban sebagai wujud ketaatan dan penghambaan kepada Allah SWT.
Selain ibadah tersebut, ada pula sejumlah amalan yang dianjurkan untuk dilakukan sebelum menunaikan salat Idul Adha, sebagai bagian dari sunnah yang diajarkan Rasulullah SAW.
Dari tidak makan sebelum shalat id hingga memperbanyak takbir dan doa setelahnya, setiap amalan memiliki nilai spiritual yang mendalam dan menambah kekhusyukan ibadah.
Dengan memahami dan melaksanakan sunnah Nabi Muhammad SAW di hari besar ini, umat Islam dapat meraih keberkahan dan memperkuat keimanan dalam momen Idul Adha di tahun 2025.
Berikut ini adalah amalan sunnah yang sebaiknya dilakukan saat sebelum dan sesudah Shalat id Idul Adha, melansir berbagai sumber.
Baca juga: Shalat Idul Adha dan Jumat di hari sama: Mana yang wajib dijalankan?
Amalan sunnah saat sebelum dan sesudah shalat Idul Adha 2025
1. Menghidupkan malam Idul Adha dengan takbir dan dzikir
Salah satu cara terbaik dalam menyambut datangnya Hari Raya Idul Adha adalah dengan menghidupkan malam sebelumnya, yang lazim disebut sebagai malam takbiran.
Umat Islam dianjurkan untuk mengisi malam ini dengan berbagai ibadah seperti memperbanyak takbir, berdzikir, membaca shalawat, menunaikan shalat malam, serta doa-doa lainnya.
Malam takbiran termasuk dalam waktu-waktu yang penuh keberkahan dan diyakini sebagai salah satu momen mustajab untuk berdoa, sehingga sangat dianjurkan untuk memanfaatkannya dengan ibadah.
2. Mandi, memakai wewangian, dan berpakaian terbaik
Sebelum melaksanakan salat Id, disunnahkan bagi kaum Muslimin untuk mandi terlebih dahulu, memakai wewangian, dan mengenakan pakaian terbaik yang dimiliki. Hal ini serupa dengan anjuran Nabi SAW saat hendak menunaikan salat Jumat.
Wewangian digunakan agar tubuh terasa segar dan tidak mengganggu orang lain dengan bau yang kurang sedap. Mengenakan pakaian terbaik juga termasuk sunnah yang telah diamalkan oleh para sahabat Nabi SAW, sebagai bentuk penghormatan terhadap hari besar umat Islam.
3. Berangkat ke tempat shalat dengan jalan kaki dan rute yang berbeda
Di antara amalan yang dianjurkan pada Hari Raya Idul Adha adalah berjalan kaki menuju tempat pelaksanaan shalat Id. Hal ini mengikuti kebiasaan Rasulullah SAW yang tidak menggunakan kendaraan saat pergi ke lapangan untuk shalat Id, dan beliau pun biasa mengambil rute yang berbeda saat berangkat dan pulang.
Baca juga: Tol Cipali didiskon 20 persen pada momen libur Idul Adha
Dari Jabir bin Abdullah ra., beliau berkata:
كَانَ النَّبِىُّ صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ يَوْمُ عِيدٍ خَالَفَ الطَّرِيقَ
“Nabi SAW ketika salat ‘id, beliau lewat jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang.” (HR. Bukhari no. 986)
Begitu pula dari Ibnu Umar ra., disebutkan:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَخْرُجُ إِلَى الْعِيدِ مَاشِيًا وَيَرْجِعُ مَاشِيًا
“Rasulullah SAW biasa berangkat sholat ‘id dengan berjalan kaki, begitu pula ketika pulang juga dengan berjalan kaki.” (HR. Ibnu Majah no. 1295)
Selain sebagai bentuk keteladanan, melewati rute berbeda saat berangkat dan pulang juga memiliki hikmah tersendiri, seperti lebih luasnya jangkauan silaturahim, menyapa lebih banyak orang, serta memperhatikan lingkungan sekitar.
4. Tidak makan sebelum shalat Idul Adha
Berbeda dengan kebiasaan pada Idul Fitri, di mana kita dianjurkan untuk makan terlebih dahulu sebelum shalat, maka pada Idul Adha sebaliknya, yakni kita dianjurkan menunda makan hingga selesai shalat. Bahkan lebih utama jika makanan pertama yang disantap adalah daging kurban, apabila sudah tersedia.
5. Menampakkan kebahagiaan dan menjalin silaturahim
Idul Adha, sebagaimana Idul Fitri, adalah momen untuk menunjukkan kegembiraan. Rasulullah SAW menganjurkan umatnya agar memperlihatkan rasa syukur dan suka cita di hari raya.
Tak hanya itu, mempererat tali silaturahim dengan keluarga, kerabat, dan tetangga juga menjadi bagian dari sunnah yang sebaiknya diamalkan, agar keberkahan hari raya semakin terasa.
6. Mengajak perempuan dan anak-anak ke tempat shalat Idul Adha
Mayoritas ulama berpendapat bahwa salat Idul Adha merupakan sunnah muakkadah amalan yang sangat dianjurkan. Nabi Muhammad SAW juga memerintahkan agar kaum perempuan dan anak-anak turut hadir ke tempat salat, meskipun mereka tidak ikut menunaikan salat secara langsung.
Tujuannya adalah agar mereka tetap bisa menyimak khutbah yang disampaikan, karena khutbah Idul Adha mengandung banyak pelajaran berharga yang sayang jika dilewatkan.
Baca juga: 10 tradisi unik Idul Adha di berbagai negara
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025