Foto ilustrasi beras. / Freepik
Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Dinas Perdagangan Gunungkidul menemukan dua merek beras premium oplosan yang dijual di pasaran. Upaya pemantauan akan terus dilakukan agar tidak ada lagi kegiatan jual beli yang dapat merugikan konsumen.
Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan, pasca-adanya temuan beras premium uplosan di tingkat pusat, upaya pemantauan langsung dilakukan. Adapun hasilnya ditemukan dua merk beras oplosan yang dijual di toko modern di Bumi Handayani.
BACA JUGA: Beras Oplosan Ditemukan di Bantul
“Langsung kami beritahu ke penjualnya kalau yang dipajang merupakan beras premium yang diduga oplosan,” kata Kelik, Minggu (20/7/2025).
Adanya temuan ini, ia mengaku belum bisa mengambil tindakan karena penindakan sepenuhnya berada di Pemerintah Pusat. Namun, mantan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika ini berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan sebagai bentuk perlindungan konsumen.
Menurut dia, pemantauan tidak hanya sebatas tentang dugaan beras oplosan beredar di pasaran. Namun, sambung dia, meliputi pengawasan tentang takaran dan kepastian timbangan.
“Tujuannya agar tidak ada konsumen atau pembeli yang dirugikan. Makanya, upaya pengawasan dan monitoring terus dilakukan secara berkala,” katanya.
Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Perdagangan Gunungkidul, Ris Heryani mengatakan, untuk dugaan beras oplosan dijual di pasaran sudah ada list dari Kementerian Perdagangan. Informasi tersebut bisa menjadi panduan didalam jual beli sehingga dapat memiliki produk secara selektif.
“Tentunya kami juga terus melakukan monitoring ke pasaran. Masyarakat pun diminta tidak resah dengan adanya beras oplosan,” katanya.
Ia menambahkan, pelaksanaan monitoring tidak hanya untuk antisipasi adanya penyelewengan. Namun, juga sebagai upaya melihat stok kebutuhan di pasaran hingga penentuan kebijakan dalam stabilitasi harga jual di pasar.
“Rutin kami lakukan monitoring,” katanya.
Ris menambahkan, untuk stabilitasi harga dalam waktu dekat akan menyelenggarakan kegiatan pasar murah di Kapanewon Gedangsari dan Playen. Rencananya pasar murah di Gedangsari berlangsung 29 Juli dan di Playen dilaksanakan 31 Juli 2025.
“Masing-masing titik disedikan bahan kebutuhan pokok sebanyak 10 ton. Untuk harga, nantinya juga ada subsidi yang diberikan sehingga lebih murah ketimbang yang berlaku di pasaran,” katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News