Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengecam Spanyol karena menolak target belanja pertahanan baru yang disepakati dalam KTT NATO dan mengancam akan mengenakan tarif dua kali lipat terhadap negara tersebut.
BACA JUGA: Hasil Babak Pertama Grup E Piala Dunia Antarklub 2025
“Anda satu-satunya negara yang tidak membayar. Saya tidak tahu apa masalahnya,” ujar Trump dalam pertemuan NATO di Den Haag dikutip dari Bloomberg pada Kamis (26/6/2025) saat menjawab pertanyaan soal penolakan Spanyol untuk mengalokasikan 5% dari PDB-nya untuk pertahanan.
Trump mengancam akan mengenakan tarif yang lebih besar kepada Spanyol atas langkah tersebut. Dia menuturkan, pihaknya saat ini tengah bernegosiasi dengan Spanyol soal kesepakatan dagang.
“Saya akan negosiasi langsung dengan Spanyol. Saya sendiri yang akan melakukannya. Mereka akan membayar, dan mereka akan membayar lebih banyak dengan cara ini," kata Trump.
Pernyataan Trump langsung mengguncang pasar keuangan. Indeks acuan saham Spanyol memperpanjang pelemahannya menjadi 1,5%, dari sebelumnya hanya turun 1,3%. Sementara itu, indeks Stoxx Europe 600—indeks saham utama Eropa yang berkinerja terburuk hari itu—terkoreksi 0,6%.
Menanggapi komentar tersebut, juru bicara pemerintah Spanyol menyatakan, pihaknya meremehkan pernyataan Trump dan menekankan komitmennya terhadap NATO.
Menteri Ekonomi dan Perdagangan Spanyol Carlos Cuerpo juga menepis ancaman tarif Trump.
“Negosiasi ini dilakukan oleh Komisi Eropa atas nama seluruh negara Uni Eropa, bukan hanya Spanyol. Ini bagian dari kerangka negosiasi antara UE dan AS," ujarnya kepada kantor berita EFE.
Sebagai anggota Uni Eropa (UE), Spanyol terlibat dalam upaya blok tersebut untuk menuntaskan kesepakatan dagang dengan AS sebelum tarif atas hampir seluruh ekspor Uni Eropa ke Amerika naik menjadi 50% pada 9 Juli mendatang. Dalam struktur UE, Komisi Eropa memegang wewenang penuh atas urusan perdagangan, bukan negara anggota secara individual.
Trump selama ini dikenal kritis terhadap UE, yang menurutnya dibentuk untuk merugikan Amerika Serikat, terutama karena surplus neraca perdagangannya dan hambatan terhadap produk-produk AS.
Dalam KTT NATO, negara-negara anggota sepakat untuk meningkatkan alokasi belanja pertahanan menjadi 5% dari PDB. Namun, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menolak memenuhi target tersebut dan menyatakan bahwa negaranya hanya akan meningkatkan belanja hingga 2,1%.
Sanchez menegaskan bahwa Spanyol akan memenuhi target penguatan senjata dan jumlah pasukan yang diminta aliansi, tetapi menolak komitmen anggaran yang menurutnya terlalu tinggi. Sikap ini memicu kritik tajam dari sejumlah anggota NATO.
Di sisi perdagangan, AS sebelumnya telah mengenakan tarif 25% terhadap mobil Eropa serta tarif 50% atas baja dan aluminium. Trump juga berencana memperluas cakupan tarif ke sektor-sektor lain seperti farmasi, semikonduktor, dan pesawat komersial.
Banyak pihak di Uni Eropa memperkirakan bahwa sebagian besar tarif AS akan tetap berlaku meski tercapai kesepakatan dagang. Saat ini, UE memperkirakan tarif AS mencakup ekspor senilai €380 miliar (US$439 miliar), atau sekitar 70% dari total ekspor UE ke AS.
Sebagai respons, UE telah menyetujui tarif balasan atas produk AS senilai €21 miliar, yang menyasar negara bagian AS yang sensitif secara politik, termasuk kedelai dari Louisiana—kampung halaman Ketua DPR AS Mike Johnson—produk pertanian, unggas, dan sepeda motor.
UE juga tengah menyiapkan daftar tambahan tarif atas produk AS senilai €95 miliar sebagai balasan atas kebijakan tarif timbal balik dan bea masuk otomotif dari Trump. Daftar ini masih dapat berubah tergantung negosiasi dan usulan perlindungan dari negara anggota dan industri masing-masing.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis