Presiden Prabowo Subianto. - JIBI
Presiden Prabowo Subianto Minta Jumlah Fakultas Kedokteran Ditingkatkan
Harianjogja.com, JAKARTA—Presiden Prabowo Subianto memerintahkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto untuk menambah jumlah fakultas kedokteran di kampus-kampus dalam negeri untuk menambah jumlah dokter di Indonesia.
Presiden meminta jajaran menterinya untuk tidak berkutat dengan prosedur dan peraturan-peraturan usang yang menghambat pemerintahan untuk mengatasi masalah kekurangan dokter di dalam negeri.
“Kita masih kekurangan, kita masih kurang dokter, karena itu menteri kesehatan, saya minta juga nanti menteri pendidikan, kita harus segera tambah fakultas kedokteran, kita harus tambah juga akademi perawatan, dan kita harus tambah pendidikan spesialis dengan efisien, dan jangan terlalu terhimpit oleh prosedur-prosedur, dan peraturan-peraturan kuno, peraturan yang tidak bisa menjawab kesulitan dan tantangan masa kini,” kata Presiden Prabowo saat berbicara dalam acara peresmian Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sanur di Kota Denpasar, Bali, Rabu.
Presiden kemudian mengingatkan jajarannya tugas negara salah satunya melindungi rakyat terutama dari aspek kesehatan. Oleh karena itu, negara harus hadir memberikan pelayanan kesehatan terbaik, yang termasuk di dalamnya memastikan jumlah dokter yang ada cukup untuk melayani kebutuhan masyarakat.
Oleh karena itu, pemerintah harus bekerja efisien dan memastikan setiap uang rakyat yang dipakai tidak disalahgunakan.
“Indonesia negara yang mau berkembang pesat. Kita harus mengejar bangsa lain. Kita tidak bisa pakai cara-cara yang lama, cara-cara yang tidak efisien, cara-cara yang boros, manajemen yang gak bener,” kata Presiden Prabowo.
Presiden kemudian berharap jajarannya dapat membuat terobosan sebagaimana yang ditorehkan dalam pembangunan KEK Kesehatan Sanur sebagai kawasan ekonomi khusus pertama yang bergerak di bidang kesehatan.
“KEK ini contoh, salah satu terobosan ke arah mengejar ketertinggalan kita, dan ini harus ditiru oleh banyak sektor lainnya,” kata Presiden Prabowo.
Presiden Prabowo bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pada 3 Juni 2025 telah rapat membahas strategi pemerintah menambah jumlah dokter, dan meningkatkan kesejahteraan dokter.
“Pertemuan Bapak Presiden Prabowo dengan Menteri Kesehatan membahas penambahan jumlah dokter, dan (meningkatkan) kesejahteraan dokter," kata Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, yang juga ikut rapat tersebut.
Presiden Prabowo, sejak masa kampanye Pilpres 2024, telah menyatakan tekadnya untuk menambah jumlah fakultas kedokteran di dalam negeri hingga 300 fakultas kedokteran dari semula 92 fakultas kedokteran.
Presiden Prabowo, saat masa kampanye, juga menyebutkan Indonesia kekurangan 140.000 dokter. Presiden kala itu mencontohkan di salah satu rumah sakit di Atambua, hanya ada satu dokter, sementara idealnya ada 16 dokter yang bertugas di RS tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara