PAD Sektor Wisata di Gunungkidul Masih Belum Optimal

1 hour ago 1

PAD Sektor Wisata di Gunungkidul Masih Belum Optimal Wisatawan sedang menikmati pemandangan Pantai Kukup, Kalurahan Kemadang, Tanjungsari, Gunungkidul, Kamis (26/12/2024). - Harian Jogja/Andreas Yuda Pramono

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Anggota DPRD Gunungkidul menilai capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor retribusi wisata masih belum optimal. Pemkab pun diminta membuat kajian ulang agar potensinya bisa lebih dimaksimalkan.

Sekretaris Komisi B DPRD Gunungkidul, Lasarus Arintoko mengatakan, saat ini sedang dilakukan pembahasan Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (RAPBD) 2026 dengan eksekutif. Pembahasan masih difokuskan untuk masalah pendapatan, salah satunya menyangkut potensi PAD yang dimiliki pemkab.

Ia menilai, pendapatan pemkab, khususnya di sektor retribusi pariwisata masih bisa ditingkatkan dari target pendapatan yang ada sekarang ini. “Tahun 2025, PAD wisata ditargetkan baru di kisaran Rp33,5 miliar. sebenarnya itu masih bisa ditingkatkan, makanya saat pembahasan APBD 2026, kami minta agar dioptimalkan,” katanya, Senin (29/9/2025).

BACA JUGA: Ada Pemasangan Girder di Tol Jogja-Solo, Hindari Bangjo Kronggahan

Menurut dia, banyak cara yang dilakukan agar PAD yang diraih bisa ditingkatkan. Salah satunya, annggota dewan mendorong agar pengelolaan dapat dipihak ketigakan sehingga dinas pariwisata yang selama ini mengurusi dapat fokus didalam promosi maupun penanganan keberadaan destinasi pariwisata.

“Jadi dinas tidak mengurusi masalah retribusi, tapi bisa fokus dalam pengembangan kepariwisataan,” ungkapnya.

Hal tak jauh berbeda diungakpkan oleh Anggota Komisi B DPRD Gunungkidul, Ery Agustin Sudiyani. Menurut dia, potensi kerja sama dengan pihak ketiga bisa dilakukan karena kebijakan sama sudah diterapkan untuk retribusi perparikan.

“Memang regulasinya harus dikaji, tapi saya yakin kerja sama dengan pihak ketiga bisa dilakukan. Tujuannya, agar bisa lebih optimal dan dinas fokus pengembangan dan promosi kepariwisataan,” kata Ery.

Ia mengakui, untuk potensi sudah ada koordinasi dengan tim dari KPK. Adapun hasilnya, pendapatan retribusi wisata masih dapat ditingkatkan dengan menekan adanya potensi kebocoran.

“Hasil kajian, potensinya bisa dua hingga tiga kali lipat dari pendapatan yang ada saat sekarang. Makanya, kami yakin masih bisa dimaksimalkan,” katanya.

BACA JUGA: Warga Desa Otomatis Jadi Anggota Koperasi Merah Putih

Menurut Ery, didalam pembahasan APBD 2026 menjadi momentum untuk optimalisasi PAD yang dimiliki pemkab. Oleh karenanya, ia meminta kepada pihak eksekutif untuk melakukan kajian secara mendalam agar langkah-langkah optimalisasi bisa dilakukan.

“PAD yang diperoleh semakin besar, juga untuk program pembangunan di Gunungkidul yang manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |