Foto ilustrasi anak bermain ponsel. - Foto dibuat oleh AI - Freepik
Harianjogja.com, JAKARTA—Pengamat Universitas Indonesia (UI) Firman Kurniawan menilai orang tua harus dibekali literasi digital agar mampu membimbing anak terhindar dari kecanduan gadget.
Menurutnya literasi digital pada orang tua idealnya perlu dipelajari mandiri agar orang tua dapat membentuk kebiasaan anak dalam mengakses gadget, namun di tengah kesenjangan pemahaman digitalisasi antargenerasi dibutuhkan peran pihak ketiga agar literasi digital bisa didapatkan oleh orang tua.
"Idealnya memang seperti itu (orang tua meliterasi dirinya secara mandiri), tapi ini biasanya dilakukan oleh orang tua yang canggih, tidak semua orang tua dalam keadaan ideal. Sehingga perlu introduksi dari negara, sosialisasi tentang literasi digital atau dari komunitas yang paham dan mau berbagi tentang hal itu," kata Firman, Kamis (2/10/2025).
Literasi digital yang dimaksud dan perlu dipahami orang tua tidak hanya tentang bagaimana cara menggunakan gadget untuk berselancar di ruang digital tapi juga cara menggunakannya agar menjadi kegiatan produktif.
Orang tua harus memahami dan mengajarkan agar anak secara bijak menggunakan internet di gadget untuk hal-hal sarat edukasi dan tidak hanya mencari hiburan semata sehingga anak tidak mengalami ketergantungan pada dunia di dalam layar.
BACA JUGA: BPN DIY Pastikan Ganti Rugi Tol Solo-Jogja Sesuai Aturan
"Jadi diajarkan internet tidak hanya untuk hiburan saja tapi banyak penggunaan produktif di baliknya. Bahwa sampai ada pengguna anak atau remaja yang kecanduan gadget dan mengalami kesepian itu bisa terjadi karena adanya interaksi intens dengan gadget yang terbilang palsu," katanya.
Bersamaan dengan pengenalan pemanfaatan internet yang sehat, Firman berpendapat orang tua ataupun pengawas anak maupun remaja juga harus bisa membuat aktivitas fisik di dunia nyata yang berarti sehingga anak tidak mengalami kecanduan gadget.
BACA JUGA: Bulog Dorong Program MBG Gunakan Beras Premium dan Medium
Apalagi mengingat generasi muda saat ini memiliki pemahaman akses gadget yang lebih mahir, maka orang tua justru harus bisa mengimbangi interaksi sosial sang buah hati dengan lebih banyak kegiatan langsung yang dilakukan bersama-sama oleh keluarga.
"Orang tua tentunya harus membuat relasi yang tidak kalah menarik dengan apa yang ditawarkan oleh perangkat digital, misalnya bermain di luar rumah atau bermain bersama teman-temannya," ujar Firman.
Sebelumnya diberitakan, dalam acara diskusi pada Selasa (30/9), Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga)/Kepala BKKBN Wihaji mengatakan dari 68 juta remaja dengan rentang usia 10-24 tahun sebanyak 34 persen di antaranya mengalami kecanduan gadget dan menyebabkan remaja merasa kesepian.
Wihaji juga menyebutkan bahwa satu dari empat remaja mengalami stres hingga mengganggu kesehatan mentalnya karena penggunaan gawai yang mendominasi dalam kegiatan sehari-hari.
Menurutnya kondisi ini bisa diintervensi salah satunya dengan komunikasi yang hangat dari keluarga dengan sang remaja.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara