Ini Kelebihan Gedung Ina-MHEWS, Tahan Gempa Megathrust dengan Teknologi Mutakhir

11 hours ago 2

Ini Kelebihan Gedung Ina-MHEWS, Tahan Gempa Megathrust dengan Teknologi Mutakhir Direktur Operasional I PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk Bagus Tri Setyana di Kantor BMKG, Jakarta, Senin (21/7/2025). ANTARA - M. Baqir Idrus Alatas (Muhammad Baqir Idrus Alatas)

Harianjogja.com, JAKARTA—Pembangunan Gedung Pengembangan Sistem Operasional Ina-MHEWS (Indonesia Multi Hazard Early Warning System) di Kantor Pusat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jakarta, telah rampung.

Pembangunan gedung Ina-WHEWS ini dilaksanakan oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE), melalui Kerja Sama Operasi (KSO) WG-WIKA. Adapun biaya proyek mencapai ratusan miliar rupiah.

“Sebelumnya gedung ini merupakan renovasi dari Gedung D yang saat kami hadir sudah dirobohkan, tentunya untuk pembangunan gedung baru,” ungkap Direktur Operasional I WEGE Bagus Tri Setyana di Jakarta, Senin (21/7/2025)

Proyek strategis ini berlokasi di kantor pusat BMKG yang dirancang sebagai pusat data (data center) dan perkantoran dengan struktur sembilan lantai dan dua basement, serta total luas bangunan 8.679,88 meter persegi.

BACA JUGA: Perkenalkan, Ini Gedung Bertingkat Tahan Gempa Megathrust di Jakarta dari BMKG

Pembangunan ini merupakan bagian proyek Pengembangan Sistem Operasional Ina-MHEWS Gedung Jakarta dan Bali, dengan nilai kontrak Rp207,9 miliar dan adendum terakhir mencapai Rp252,7 miliar.

Sistem Ina-MHEWS dirancang khusus untuk memberikan informasi cepat dan akurat kepada masyarakat dan pihak terkait demi menunjang keselamatan, serta bakal menjadi acuan dalam mitigasi dan evakuasi sebelum tsunami mencapai daratan.

Cakupan sensor Ina-MHEWS juga akan memberikan manfaat internasional, mencakup kawasan ASEAN, sekitar Samudra Hindia, Pasifik Barat Daya, dan Laut China Selatan.

“Lingkup pekerjaan kami mulai dari persiapan struktur, arsitektur, mekanikal, elektronik, plumbing yang telah disesuaikan menjadi Gedung Pusat Operasional (common center) dengan teknologi terkini,” kata Bagus.

Gedung BMKG Jakarta disebut memiliki kekhususan karena menjadi yang pertama di Indonesia dalam penggunaan Base Isolator Tipe Friction Pendulum. Teknologi tersebut memungkinkan gedung tahan terhadap gempa bumi, dirancang untuk menahan periode gempa hingga 2.500 tahun.

Pemasangan friction pendulum dilakukan dengan sistem jacking pada bangunan setelah pekerjaan struktur selesai, dengan total 23 titik pemasangan. Penggunaan teknologi dinilai sangat krusial mengingat ukuran gedung yang besar dan kondisi tanah di Jakarta yang lunak.

Keistimewaan gedung ini terletak pula pada Layar Screen selebar 30 meter di lantai 4 dan 6 yang secara komprehensif dapat memonitor 24 saluran secara bersamaan, sehingga pemantauan dapat dilakukan secara maksimal.

“Ini produknya masih dari luar negeri, kami pakai dari Italia, yang kami combine produksinya di Wika Group juga, kami punya anak perusahaan Wika Industri Baja. Jadi mekanikal-nya dari Italia, kami rangkai semuanya di lokal. Jadi ada nilai TKDN-nya (Tingkat Kandungan Dalam Negeri) untuk base isolaton ini,” ujarnya.

“WIKA Gedung bersama KSO WIKA tidak hanya sebagai solusi pembangunan, tapi juga membentuk ruang untuk masa depan yang lebih baik serta menjadikan Indonesia sebagai negara yang berkelanjutan,” ucap Bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |