Idolakan Bambang Pamungkas dan Ismed Sofyan, Rio Fahmi Kini Bertarung demi Nama Besar Persija

3 days ago 2

Bola.com, Jakarta - Kesukaan Rio Fahmi terhadap Persija Jakarta berawal dari aksi Bambang Pamungkas. Setiap kali sang idola tampil bersama Macan Kemayoran, Rio Fahmi selalu menyaksikannya via layar kaca.

Meski tak pernah berharap bisa bergabung dengan Persija, mengingat jarak Banjarnegara yang jauh dari Jakarta, takdir akhirnya mengantarnya ke Ibu Kota. Hingga kini menjadi bagian dari Macan Kemayoran.

"Saya bisa senang Persija waktu nonton mas Bambang Pamungkas pertama. Ini kok kelihatannya keren gitu loh. Dia suka cetak gol. Jadi awal-awal suka Persija gara-gara suka mas Bambang Pamungkas itu," kata Rio Fahmi lewat kanal YouTube Sport77 belum lama ini.

Pada 2020, ia masuk akademi Persija setelah ditempa di akademi Persibara Banjarnegara. Hanya setahun, bek kiri yang awalnya ingin bermain di PSIS Semarang itu sudah promosi ke tim senior Persija.

Kapten Persija Jakarta, Rizky Ridho, akhirnya buka suara soal masa depannya bersama Macan Kemayoran. Kontraknya akan berakhir di akhir musim Liga 1 2025/2026. Ridho mengakui ada pembicaraan dengan agen terkait klausul kontrak anyar, termasuk peluang ...

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

Pengaruh Ismed Sofyan

Selain Bambang Pamungkas, gaya permainan Rio Fahmi sedikit banyak terpengaruh legenda Persija lainnya, Ismed Sofyan.

Gara-gara Ismed Sofyan juga Rio Fahmi bermain di kiri pertahanan, padahal posisi sebenarnya adalah bek kanan.

"Cuma lama kelamaan ketika saya main bola, posisi saya bek kanan. Melihat cara bermain Pak Haji Ismed Sofyan, jadi lama-lama saya ngidolain dia," katanya.

Geser Posisi Marco Motta

Sepanjang kariernya bersama Persija, Rio Fahmi punya kisah menarik terkait posisi bermain. Itu tersaji ketika Macan Kemayoran masih diarsiteki pelatih asal Italia, Angelo Alessio.

Di era Angelo Alessio, posisi bek kanan dipercayakan kepada eks pilar Juventus yang juga dari Italia, Marco Motta.

"Waktu itu kan ada Marco Motta di bek kanan. Jadi, enggak mungkin saya bisa geser dia kan. Soalnya pelatihnya sama-sama dari Italia kan," ujar Rio Fahmi sembari menambahkan ia lalu pindah ke kiri setelah kursi pelatih diserahkan kepada Sudirman.

"Pas pelatihnya ganti ke coach Jenderal (Sudirman), Marco Motta mungkin lebih fokus ke bisnisnya kali ya. Jadi dia udah kayak enggak fokus main bola. Nah, itu kesempatan saya untuk mencuri posisinya. Dulu pemikiran saya gitu saja."

"Jadi enggak ada niat dari awal mau geser posisi Marco Motta karena dengan nama besarnya. Cuma ketika ada momen ada celah, ya udahlah kenapa saya enggak coba," tutup Rio Fahmi.

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |