Bola.com, Jakarta - Sejumlah pemain muda yang menjadi andalan Timnas Indonesia U-23 pada beberapa kejuaraan terakhir sedang mengalami situasi yang sulit karena mendapatkan menit bermain yang minim bersama klubnya.
Padahal, para pemain ini merupakan andalan pelatih Gerald Vanenburg saat Timnas Indonesia U-23 mengarungi dua kejuaraan terakhir, baik itu pada Piala AFF U-23 2025 maupun kualifikasi Piala Asia U-23 2026.
Minimnya kesempatan bermain memang menjadi satu di antara keluhan yang disampaikan Gerald Vanenburg saat timnya gagal lolos ke Piala Asia U-23 2026. Para pemainnya masih belum tampil reguler, meski BRI Super League menerapkan kuota pemain U-23.
Tanpa menit bermain yang memadai, performa para pemain ini bisa terganggu ketika skuad Garuda Muda berjuang pada SEA Games 2025 yang berlangsung Desember mendatang di Thailand.
Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.
Putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 tinggal hitungan minggu. Timnas Indonesia akan menghadapi lawan berat, Arab Saudi dan Irak, di Jeddah. Pertanyaannya, bagaimana komposisi ideal lini depan Garuda yang akan diturunkan Patrick Kluivert? Yuk ...
Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)
Dony Tri Pamungkas
Bek kiri andalan Gerald Vanenburg di Timnas Indonesia U-23, Dony Tri Pamungkas, masih kesulitan bersaing untuk mendapatkan menit bermain yang reguler bersama Persija Jakarta di BRI Super League 2025/26.
Pada enam laga awal musim ini, Dony hanya bisa bermain satu kali saja dengan durasi enam menit. Dia lebih sering jadi penghangat bangku cadangan karena posisi ini didominasi oleh Alan Cardoso.
Situasi ini bisa menyulitkan situasi bek berusia 20 tahun itu bersama Timnas Indonesia U-23.
Jika tak mengukir penampilan reguler, dia bisa menghadapi hambatan untuk tampil maksimal di SEA Games 2025.
Kadek Arel
Kapten Timnas Indonesia U-23, Kadek Arel, sebetulnya bisa merebut tempat utama karena penampilannya yang sangat konsisten bersama Bali United pada musim lalu. Namun, musim ini situasinya sudah berbeda.
Kadek Arel sudah tak lagi menjadi pilihan utama untuk mengisi daftar sebelas pemain pertama atau starting eleven Serdadu Tridatu. Dia malah lebih sering dimainkan sebagai pengganti pada babak kedua.
Dari lima laga, bek berusia 20 tahun itu hanya bisa mengukir 100 menit penampilan. Kondisi semacam ini dikhawatirkan bisa mengancam performa bek andalan skuad Garuda Muda itu di SEA Games 2025.
Robi Darwis
Di lini tengah, Timnas Indonesia U-23 juga pernah mengandalkan gelandang muda Persib Bandung, Robi Darwis. Dia bisa menjalin kolaborasi yang baik dengan pemain lain seperti Arkhan Fikri hingga Toni Firmansyah.
Sayangnya, kondisi Robi di klub terhitung kurang ideal. Dari seluruh pertandingan yang tersaji pada awal musim ini, pemain berusia 22 tahun itu hanya bisa bermain sebanyak tiga kali dengan total durasi selama 15 menit.
Ini jelas mengganggu perkembangan pemain muda sepertinya. Jika kondisinya terus menerus berlangsung, kolektor empat caps bersama Timnas Indonesia itu diragukan tampil optimal di SEA Games 2025.
Rafael Struick
Penyerang Timnas Indonesia U-23, Rafael Struick, juga sedang menghadapi nasib yang tak menguntungkan bersama Dewa United. Kesempatan bermain yang diperoleh di BRI Super League sangat terbatas.
Striker berusia 22 tahun itu sudah absen pada tiga pertandingan terakhir Dewa United. Namanya bahkan tak muncul dalam daftar pemain yang dibawa oleh Jan Olde Riekerink saat menghadapi Arema FC dan PSBS Biak.
Padahal, secara usia, Rafael masih bisa mencatatkan caps di SEA Games 2025. Namun, jika menghitung penampilannya yang sangat terbatas, match fitness winger kelahiran Belanda ini bisa bermasalah.
Jens Raven
Jens Raven menjadi satu di antara pemain muda yang dipromosikan lebih cepat ke Timnas Indonesia U-23. Meski usianya baru menginjak 19 tahun, dia pernah tampil menggigit bersama skuad Garuda Muda.
Sayangnya, ketajaman striker kelahiran Belanda ini menurun drastis. Situasi ini diperparah dengan minimnya kesempatan bermain yang didapat Jens Raven bersama Bali United di BRI Super League 2025/2026.
Pada awal musim ini, dia hanya bermain sebanyak lima kali dengan durasi yang hanya menyentuh 63 menit saja.
Bukan tidak mungkin, Jens Raven bakal terlupakan dari daftar panggilan SEA Games 2025.