Mantan Panglima TNI Geram Pabrik BYD Diganggu Aksi Premanisme: Tumpas saja!

2 months ago 23

  1. PERISTIWA
  2. NASIONAL

Moeldoko yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Periklindo mendukung Gubernur Jawa Barat untuk menumpas tindakan premanisme.

Rabu, 23 Apr 2025 08:52:00

 Tumpas saja! Mantan Panglima TNI Geram Pabrik BYD Diganggu Aksi Premanisme: Tumpas saja! (©merdeka.com)

Pembangunan pabrik mobil listrik BYD di Subang, Jawa Barat, diduga diganggu aksi premanisme dari ormas. Kabar ini pertama kali disampaikan oleh Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno. Merespons persoalan ini, mantan Panglima TNI Jenderal purnawirawan Moeldoko geram.

Moeldoko yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo) mendukung Gubernur Jawa Barat untuk menumpas tindakan premanisme yang dapat mengganggu investasi.

"Saya mendukung apa yang dilakukan oleh Gubernur Jawa Barat, tumpas saja itu," ujar Moeldoko di Jakarta, Selasa (22/4). Dikutip dari Antara.

Mantan Kepala Staf Kepresidenan itu juga menyayangkan tindak premanisme yang terjadi pada pembangunan pabrik yang digadang-gadang akan menjadi pabrik otomotif terbesar di ASEAN tersebut.

Menurut dia, alih-alih mengganggu, masyarakat seharusnya turut ambil andil dalam menciptakan iklim investasi yang baik, sebab dengan hadirnya investasi akan terbuka pula lapangan pekerjaan baru untuk masyarakat.

"Saya mengimbau supaya di tengah situasi iklim dunia usaha yang relatif perlu perhatian, maka kita semua, masyarakat Indonesia harus menciptakan iklim investasi yang baik, jangan sampai pengangguran makin banyak tapi malah, di satu sisi kan ironis, kita perlu peluang untuk bekerja, ada orang (investor) datang memberikan peluang, diganggu sama yang lain," ucap dia.

"Nah ini enggak benar," Moeldoko menambahkan.

Adapun kabar adanya gangguan dari organisasi masyarakat (ormas) berbentuk premanisme pada pabrik perusahaan mobil listrik asal China itu sebelumnya disampaikan Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno.

Eddy mengungkap pembangunan pabrik BYD di Subang, Jawa Barat sempat diganggu ormas berbentuk aksi premanisme. Kabar ini didapatkan Eddy saat memenuhi undangan Pemerintah China dalam rangkaian kunjungan di Shenzhen, China.

"Sempat ada permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu pembangunan dari sarana produksi BYD. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini, jangan sampai investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan keamanan, hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia," imbuh Eddy melalui unggahan video di Instagram.

Investasi besar BYD di kota mandiri terintegrasi untuk kawasan industri dan komersil di Indonesia, Subang Smartpolitan, diprediksi akan menjadi katalis pertumbuhan ekonomi yang signifikan di Indonesia. Dikabarkan BYD menggelontorkan investasi hingga Rp11,7 triliun.

Pabrik EV ini tidak hanya akan menciptakan ribuan lapangan kerja baru, tetapi juga meningkatkan transfer teknologi dan keahlian di bidang manufaktur EV.

Hal ini akan mendorong pertumbuhan industri pendukung di sektor EV, bahkan membuka peluang baru bagi perusahaan lokal untuk terlibat dalam rantai pasokan global EV.

BYD berencana membangun ekosistem EV yang komprehensif di Subang Smartpolitan, termasuk pusat penelitian dan pengembangan serta fasilitas pelatihan yang dilengkapi dengan teknologi terkini yang hemat energi dan ramah lingkungan.

Saat ini, luas lahan pabrik BYD adalah 108 hektare (Ha) dan telah memutuskan pengembangan serta penambahan baru menjadi 126 Ha. Rencananya BYD Indonesia akan menambah kapasitas produksi dari yang awalnya 150.000 unit per tahun. Kemudian terbuka untuk pengembangan fasilitas baterai dan kendaraan jenis Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) premium di awal tahun depan.

Disebutkan penambahan kapasitas produksi ini rencananya akan menambah total tenaga kerja dari sebelumnya 8.700 orang menjadi 18.814 orang. Pembangunan pabrik ini ditargetkan akan memulai produksi komersialnya pada awal 2026.

Artikel ini ditulis oleh

Yacob Billiocta
BYD Indonesia Geber Pembangunan Pabriknya Demi Beroperasi Awal Tahun 2026

BYD Indonesia Geber Pembangunan Pabriknya Demi Beroperasi Awal Tahun 2026

BYD Indonesia saat ini sedang membangun pabrik di Kawasan Industri Subang Smartpolitan, Jawa Barat, yang ditargetkan selesai pada akhir tahun 2025.

BYD 1 bulan yang lalu

BYD Mempercepat Pembangunan Pabrik di Subang, Ditargetkan Beroperasi Tahun 2025
Percepat Investasi Ekosistem Mobil Listrik, Menteri Rosan Temui Sejumlah Perusahaan Raksasa Tiongkok

Percepat Investasi Ekosistem Mobil Listrik, Menteri Rosan Temui Sejumlah Perusahaan Raksasa Tiongkok

Kunjungan Menteri Rosan ke perusahaan-perusahaan ini dilaksanakan dalam rangka mengawal investasinya yang telah berjalan di Indonesia.

BYD Targetkan CKD pada 2026 dan Janji Tidak Ada Selisih Harga yang Mencolok

BYD Targetkan CKD pada 2026 dan Janji Tidak Ada Selisih Harga yang Mencolok

BYD Motor Indonesia mengkonfirmasi tidak akan ada perbedaan harga signifikan ketika nanti dirakit lokal. Yuk simak!

Produsen Mobil Listrik BYD Hingga Chery Bakal Investasi di Indonesia, Berapa Nilainya?

Produsen Mobil Listrik BYD Hingga Chery Bakal Investasi di Indonesia, Berapa Nilainya?

Saat ini, masing-masing perusahaan mobil listrik tersebut tengah melakukan kajian lebih lanjut.

 BYD Sudah Beli Lahan di Subang

Kejar Nilai Investasi Rp1.905 triliun di 2025, Pemerintah: BYD Sudah Beli Lahan di Subang

Untuk tahun 2025, diharapkan angka investasi tembus hingga Rp1.905 triliun.

BYD 3 bulan yang lalu

Awalnya Membuat HP, Pabrik BYD di Xi’an Kini Hasilkan Tiga Ribuan Mobil Perjam

Awalnya Membuat HP, Pabrik BYD di Xi’an Kini Hasilkan Tiga Ribuan Mobil Perjam

BYD adalah kependekan dari Build Your Dream, sebuah merek mobil listrik Tiongkok yang sempat menjadi produsen electric vehicle nomor satu dunia melampaui Tesla.

BYD 1 tahun yang lalu

 Akan Bawa Era Baru
BYD akan Memulai Produksi Mobilnya termasuk Denza di Indonesia pada Tahun 2026

BYD akan Memulai Produksi Mobilnya termasuk Denza di Indonesia pada Tahun 2026

Pemerintah Indonesia telah menetapkan batasan untuk impor BYD hingga akhir tahun 2025.

Read Entire Article
Ekonomi | Politic | Hukum | Kriminal | Literatur | SepakBola | Bulu Tangkis | Fashion | Hiburan |